Breaking News
light_mode
Beranda » Sumatera Utara » Tapanuli dan Danau Toba » Terkait Situs Abad ke ‑7 Bongal Sijago-jago, Menteri Kebudayaan RI Undang Bupati Tapanuli Tengah ke Jakarta

Terkait Situs Abad ke ‑7 Bongal Sijago-jago, Menteri Kebudayaan RI Undang Bupati Tapanuli Tengah ke Jakarta

  • calendar_month Sen, 26 Mei 2025
  • visibility 37
  • comment 0 komentar

TAPTENG (tri3news.com) - Bupati Tapan­uli Ten­gah Mas­in­ton Pasaribu, SH, MH, bersama Wak­il Bupati Tapan­uli Ten­gah men­gun­jun­gi Muse­um  Fansuri Situs Bon­gal Sija­go-jago Keca­matan Badiri, Kabu­pat­en Tapan­uli Ten­gah, pada Sab­tu (24/5/2025).

Muse­um Fansuri Sija­go-jago Keca­matan Badiri, Tapan­uli Ten­gah meru­pakan muse­um tem­pat meny­im­pan ben­da ben­da atau  arte­fak yang dite­mukan para Peneli­ti di situs Bon­gal  Sija­go-jago Keca­matan Badiri.

Bupati Tapan­uli Ten­gah Mas­in­ton Pasaribu, SH, MH dalam kesem­patan itu men­gatakan, bah­wa  Saya bersama  Wak­il Bupati Pak Mah­mud Efen­di,  Kepala BPN Tapan­uli Ten­gah, beser­ta OPD Terkait men­cakup Kepala Dinas Pen­didikan Kabu­pat­en Tapan­uli Ten­gah, Kepala Dinas PUPR Kabu­pat­en Tapan­uli Ten­gah  dan Plt Kepala Dinas Pari­wisa­ta Kabu­pat­en Tapan­uli Ten­gah, Kasat Pol PP Kabu­pat­en Tapan­uli Ten­gah, datang ke Muse­um Fansuri  Situs Bon­gal ini, dan berte­mu den­gan  Peneli­ti BRIN (Badan Riset dan Ino­vasi Nasion­al), Sul­tanate Insti­tute  dan Tim,  Kami datang kesi­ni untuk berkun­jung ke Muse­um Fansuri tem­pat dis­im­pan­nya    barang barang perda­gan­gan  dimasa lalu Situs Bon­gal Sija­go-jago Keca­matan Badiri ini.

Lebih lan­jut Bupati Tapan­uli Ten­gah men­je­laskan,  ceri­ta dari Pak Heri  dan Tim, den­gan dite­mukan­nya ben­da ben­da atau arte­fak di masa lalu, ini seba­gai tan­da bah­wa di kawasan ini sek­i­tar  abad ke‑7 Mase­hi  sudah ada kehidu­pan disi­ni, dan hing­ga saat ini penelit­ian masih  terus ber­jalan. Temuan sejarah ini men­ja­di pent­ing dalam kon­teks per­ad­a­ban, kebu­dayaan di Nusan­tara begi­t­upun den­gan rem­pah Nusan­tara  peda­gang atau sauda­gar dari berba­gai  dunia sudah melakukan  inter­ak­si  perda­gan­gan di daer­ah ini dan sudah ter­ja­di  cukup lama, ini mem­bu­at di wilayah Tapan­uli Ten­gah  khusus­nya di kawasan Badiri  Sija­go-jago, kemu­di­an daer­ah Barus  terke­nal seba­gai Pusat Per­ad­a­ban Nusan­tara ditandai lagi den­gan pada tahun 2017 yang lalu, Pres­i­den RI Joko Wido­do telah meresmikan Titik Nol Islam di Nusan­tara tepat­nya di Keca­matan Barus.

Sam­bung Bupati Tapan­uli Ten­gah, Kami dari  Pemer­in­tah Kabu­pat­en Tapan­uli Ten­gah, bert­er­i­ma kasih kepa­da Peneli­ti dari  BRIN, Sul­tanate Insti­tute   dan semua yang berpar­tisi­pasi   melakukan Ekskavasi  Situs Bon­gal  Sija­go-jago Keca­matan Badiri dan Barus Tapan­uli Ten­gah, ini menun­jukkan,  bah­wa  Tapan­uli Ten­gah adalah  bagian Pusat dari Perda­gan­gan Dunia di masa lalu. Ten­tu ini yang harus kita sup­port, nan­ti temuan-temuan ben­da hasil penelit­ian dari para peneli­ti untuk pengem­ban­gan kede­pan­nya seba­gai bagian mem­ban­gun Karak­ter Bangsa Kita dan bah­wa kita ini adalah Bangsa yang  benar-benar sudah memi­li­ki Kead­a­ban, kema­juan baik itu secara tekhnolo­gi, kebu­dayaan  sejak dahu­lu kala.

Lebih lan­jut Bupati Tapan­uli Ten­gah men­gungkap­kan, bah­wa tadi Kami sudah koor­di­nasi  lang­sung by Phone  den­gan Pak Fadli Zon Menteri Kebu­dayaan RI, Beli­au men­gungkap­kan antu­si­as­menya ter­hadap situs Bon­gal dan tadi   diakhir pem­bicaraan, Pak Fadli Zon men­gun­dang Kita  ke Jakar­ta untuk menyam­paikan  Hasil penelit­ian dari peneli­ti  Situs Bon­gal Sija­go-Jago dan Barus Tapan­uli Ten­gah.

Untuk dike­tahui Situs Bon­gal meru­pakan kawasan yang meny­im­pan buk­ti-buk­ti pent­ing inter­ak­si Nusan­tara den­gan dunia Islam sejak abad ke‑7 M. Iden­ti­fikasi ini secara abso­lut didasarkan pada hasil anal­i­sis uji per­tang­galan arte­fak, yang menun­jukkan usia ter­tua arte­fak Situs Bon­gal berasal dari abad ke‑7 M.

Arte­fak temuan Situs Bon­gal menampilkan temuan yang kom­pleks dan beragam. Berdasarkan ekskavasi tahun 2021 hing­ga tahun 2022, dida­p­ati sejum­lah besar arte­fak yang ter­diri dari koin masa Daulah Umayyah dan Abbasiyah, ragam keramik masa Dinas­ti T’ang, tem­bikar ber­glasir Timur Ten­gah, ragam frag­men kaca Timur Ten­gah, alat pen­gasah dari batu, ragam temuan logam, manik-manik batu maupun kaca, batu mulia, kayu kemu­di kapal, kayu frag­men kapal, tali ijuk den­gan beragam sim­pul, dan lem­pen­gan logam berin­skrip­si Arab.

Selain arte­fak, dida­p­ati pula temuan-temuan yang ter­ma­suk kedalam jenis eko­fak, seper­ti ragam resin, pala, kemiri, dan beber­a­pa temuan lain­nya beru­pa biji-bijian. Sedan­gkan yang tak kalah pent­ing ditun­jukkan oleh sejum­lah struk­tur batu dan kayu nibung bekas aktiv­i­tas binaan manu­sia. (R1).

Penulis

"orang kecil belajar teknologi"

Komentar (0)

Saat ini belum ada komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi

Rekomendasi Untuk Anda

expand_less
Exit mobile version