Breaking News
light_mode
Beranda » Nasional » Pemerintah Salurkan Bansos PKH dan Sembako Bagi 16,5 Juta Keluarga

Pemerintah Salurkan Bansos PKH dan Sembako Bagi 16,5 Juta Keluarga

  • calendar_month Kam, 29 Mei 2025
  • visibility 45
  • comment 0 komentar

JAKARTA (tri3news.com) - Pemer­in­tah mulai menyalurkan ban­tu­an sosial (ban­sos) tri­wu­lan II tahun 2025 bagi 16,5 juta kelu­ar­ga pener­i­ma man­faat (KPM). Nilai total ban­tu­an men­ca­pai Rp10 tril­i­un, men­cakup Pro­gram Kelu­ar­ga Hara­pan (PKH) dan Ban­tu­an Pan­gan Non­tu­nai (BPNT).

“Menin­dak­lan­ju­ti ara­han Bapak Prabowo Subianto, mulai hari ini Rabu, 28 Mei 2025, pemer­in­tah melalui Kementer­ian Sosial kem­bali menyalurkan ban­tu­an sosial Pro­gram Kelu­ar­ga Hara­pan (PKH) dan sem­bako, Ban­tu­an Pan­gan Non­tu­nai (BNPT) Tahap II Tahun 2025,” ujar Menteri Sosial (Men­sos) Sai­ful­lah Yusuf, di Kan­tor Kementer­ian Sosial, Jakar­ta, Rabu (28/5/2025).

Men­sos men­gatakan, penyalu­ran ban­sos kali ini meng­gu­nakan patokan Data Tung­gal Sosial dan Ekono­mi Nasion­al (DTSEN) agar ban­tu­an lebih tepat sasaran. Penyalu­ran ini akan dilakukan secara berta­hap.

“DTSEN adalah data yang men­cakup kon­disi indi­vidu dan kelu­ar­ga yang meny­atu dan lengkap,” imbuh­nya. Men­sos men­gungkap­kan, dari hasil pemu­takhi­ran data ter­baru, ter­da­p­at sebanyak 1,8 juta KPM yang dini­lai tidak lagi layak mener­i­ma ban­tu­an.

“Mere­ka seba­gian kita temukan bera­da di desil 6 ke atas. Artinya, kon­disi ekonominya sudah mem­baik dan lebih mandiri. Jadi, tidak lagi masuk kelom­pok desil 1, 2, atau 3,” ujarnya.

Seba­gai gan­ti­nya, alokasi ban­tu­an sebanyak 1,8 juta KPM terse­but akan dial­ihkan kepa­da mere­ka yang lebih berhak, teruta­ma yang ter­go­long miskin ekstrem. Men­sos men­gatakan, pihaknya akan terus mem­per­ba­harui DTSEN sesuai den­gan kon­disi yang ada di ten­gah masyarakat. Pros­es pemu­takhi­ran DTSEN dilakukan melalui dua jalur yakni jalur for­mal melalui inte­grasi data antar­lem­ba­ga ser­ta jalur par­tisi­patif melalui fitur Usul dan Sang­gah pada aplikasi Cek Ban­sos.

“Ten­tu akan terus dimu­takhirkan seti­ap tiga bulan bersama Kementer­ian Sosial, BPS, dan pemer­in­tah daer­ah ser­ta meli­batkan par­tisi­pasi masyarakat luas melalui aplikasi Cek Ban­sos den­gan meny­er­takan data-data yang diper­lukan,” tan­das­nya.

Semen­tara itu, Kepala Badan Pusat Sta­tis­tik (BPS) Amalia Adin­ing­gar Widyas­an­ti menyam­paikan bah­wa BPS telah menye­le­saikan pemu­takhi­ran DTSEN untuk ban­sos tri­wu­lan II-2025. Pros­es ini meli­batkan ker­ja sama den­gan pen­damp­ing PKH ser­ta BPS provin­si dan kabupaten/kota.

“Kami lakukan ground check ter­hadap sek­i­tar 12 juta kelu­ar­ga. Dari situ, sek­i­tar 6,9 juta kelu­ar­ga berhasil diver­i­fikasi dan masuk dalam pemu­takhi­ran DTSEN,” ujar Kepala BPS.

Amalia menam­bahkan, pros­es pemu­takhi­ran memadukan hasil survei BPS, data admin­is­trasi, ser­ta rekon­sil­iasi den­gan Duk­capil.

“Selu­ruh data yang telah dimu­takhirkan ini telah kami ser­ahkan kepa­da BPKP untuk val­i­dasi akhir. Tujuan­nya jelas, untuk mem­i­ni­malkan keti­dak­tepatan sasaran dalam penyalu­ran ban­sos,” kata Amalia.( Humas Kemenset­neg)

Penulis

"orang kecil belajar teknologi"

Komentar (0)

Saat ini belum ada komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi

Rekomendasi Untuk Anda

expand_less
Exit mobile version