Breaking News
light_mode
Beranda » Karo » Ceramah Sidang Majelis Sinode ke-37 GBKP, Pdt.Prof. Armand : Gereja Berbuah dan Berkembang

Ceramah Sidang Majelis Sinode ke-37 GBKP, Pdt.Prof. Armand : Gereja Berbuah dan Berkembang

  • calendar_month Jum, 25 Apr 2025
  • visibility 143
  • comment 0 komentar

Retreat Cen­ter GBKP, Delis­er­dang - Mema­su­ki hari ked­ua Sidang Majelis Sin­ode (SMS) ke ‑37 GBKP, Kamis (24/4/2025), agen­da per­si­dan­gan mema­su­ki Ceramah Tema Sidang Majelis Sin­ode adalah Gere­ja Berbuah dan Berkem­bang.

Pdt. Prof. Ir. Armand Barus, Ph.D seba­gai nara­sum­ber menye­but berkai­tan den­gan tema, logo SMS ke-37 GBKP, terin­spi­rasi dari Kecom­brang (Patikala-red Karo).

Dikatakan, bah­wa kecom­brang adalah tum­buhan pent­ing dalam kehidu­pan orang Karo. Pasal­nya, buah, bun­ga dan batangnya semuanya berman­faat bagi masyarakat Karo. Menarik sekali untuk diper­hatikan tidak hanya keman­faatan luas kecom­brang bagi masyarakat Karo dan Indone­sia, tetapi juga pengem­ban­gan tana­man kecom­brang melalui rim­pang yang men­jalar di bawah per­mukaan tanah meng­hasilkan tunas dan akar baru. Kecom­brang tidak tum­buh sendiri dan berbuah, ia segera berkem­bang mem­ben­tuk rumpun. Den­gan perkataan lain, tana­man kecom­brang meru­pakan tana­man “berbuah dan berkem­bang”. Mungkin itu alasan pemil­i­han kecom­brang seba­gai logo SMS ke ‑37 GBKP.

“Isti­lah berbuah, digu­nakan seba­gai rujukan per­tum­buhan inter­nal. Sedang kata berkem­bang, menun­juk kepa­da per­tum­buhan ekster­nal. Den­gan perkataan lain, melalui tema “Berbuah dan Berkem­bang”, dihara­p­kan GBKP bertum­buh secara inter­nal dan ekster­nal seper­ti kecombrang,“ujar Guru Besar Ilmu Teolo­gia di STT Amanat Agung.

Tema SMS berangkat dari Kolose 1:6. Injil datang ke Kolose, kemu­di­an berbuah dan berkem­bang di jemaat Kolose, demikian juga segala tem­pat. Injil mam­pu men­er­o­bos segala tem­pat kare­na Injil bersi­fat uni­ver­sal kemu­di­an berbuah dan bertum­buh kem­bang di segala tem­pat. Itu berar­ti Injil itu hidup dalam inter­ak­si dinamis den­gan budaya setem­pat. Injil bersi­fat lokal dan uni­ver­sal. Ked­ua hakikat Injil itu tidak boleh dip­isahkan. Jika Injil hanya dipan­dang bersi­fat lokal atau uni­ver­sal akan men­gak­i­batkan dis­tor­si dan reduk­si beri­ta Injil.

Gere­ja yang berbuah dan berkem­bang secara trans­for­matif kon­tek­stu­al dan uni­ver­sal per­lu melakukan beber­a­pa tin­dakan atau kegiatan. Menu­rut Pdt Armand Barus, bah­wa gere­ja yang berbuah adalah gere­ja yang melakukan fungsi pas­toral penyem­buhan, pemeli­haraan, pem­bimbin­gan, dan pen­dama­ian ter­ma­suk meng­hadirkan kelu­ar­ga mision­al di ten­gah masyarakat yang maje­muk.

Kemu­di­an gere­ja yang berkem­bang adalah gere­ja yang menger­jakan fungsi pas­toral penyem­buhan secara inten­sion­al di dalam masyarakat yang maje­muk dis­amp­ing fungsi pas­toral pemeli­haraan, pem­bimbin­gan, dan pen­dama­ian. Untuk itu, gere­ja per­lu mem­per­si­ap­kan jemaat menger­jakan teolo­gi di ruang pub­lik dan GBKP berpar­tisi­pasi aktif dan kon­struk­tif dalam menyak­sikan teolo­gi pub­lik seba­gai respons ter­hadap berba­gai isu masyarakat. Berpar­tisi­pasi aktif dan kon­struk­tif dalam mengem­bangkan dan men­er­ap­kan Eko­te­olo­gi di Tanah Karo dan Indone­sia.

Pdt Armand juga mengkaitkan tema den­gan sub­tema SMS ke-37 GBKP yakni, “Oleh kasih karu­nia Allah, GBKP semakin mewu­jud­kan diri seba­gai berkat bagi dunia den­gan meningkatkan kual­i­tas dan kuan­ti­tas pelayanan holis­tik meny­ong­song Indone­sia emas 2045”.

Dise­butkan Armand, sub tema meng­gariskan dua pokok pent­ing yang per­lu men­da­p­at per­ha­t­ian bersama yakni GBKP men­ja­di berkat bagi dunia dan GBKP memi­li­ki pelayanan holis­tik. Dalam mewu­jud­kan tema dan sub tema tidak per­lu GBKP men­gan­dalkan keku­atan diri sendiri tetapi GBKP bergan­tung dan bersan­dar sepenuh­nya kepa­da anuger­ah Allah. Anuger­ah Allah cukup bagi GBKP.

Gere­ja berbuah dan berkem­bang adalah gere­ja yang melakukan pelayanan holis­tik secara teren­cana dan inten­sion­al dalam area fungsi pas­toral, kelu­ar­ga mision­al, teolo­gi pub­lik dan eko-teolo­gi. “Ten­tu banyak area pelayanan lain yang per­lu dilakukan. Namun GBKP per­lu memi­li­ki fokus pelayanan yang tajam dalam lima tahun ke depan,“pungkasnya.(R2)

Logo Sidang Majelis Sin­ode GBKP XXXVII

Penulis

"orang kecil belajar teknologi"

Komentar (0)

Saat ini belum ada komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi

Rekomendasi Untuk Anda

expand_less
Exit mobile version