Polisi Tangkap 9 Terduga Perusak Rumah Doa Umat Kristen di Padang
- calendar_month Rab, 30 Jul 2025
- visibility 68
- comment 0 komentar

MERUSAK: Warga merusak sebuah rumah doa yang juga dijadikan tempat pendidikan bagi siswa Kristen milik jemaat Gereja Kristen Setia Indonesia (GKSI) di Kelurahan Padang Sarai, Kecamatan Koto Tangah, Padang, Sumatera Barat, Minggu (27/7/2025) sore. (Foto/Dok/Ist)
PADANG (tri3news.com) – Polisi menangkap sembilan orang terduga pelaku perusakan rumah doa yang juga dijadikan tempat pendidikan agama siswa Kristen milik jemaat Gereja Kristen Setia Indonesia (GKSI) di Kelurahan Padang Sarai, Kecamatan Koto Tangah, Padang, Sumatera Barat. Adapun perusakan dilakukan pada Minggu (27/7/2025) sore.
Wakapolda Sumbar Brigjen Pol Solihin mengatakan, penangkapan terduga pelaku dilakukan berdasarkan sejumlah video yang beredar di media sosial.
“Yang sudah diamankan sembilan orang. Tentunya akan berkembang lagi. Sembilan orang ini sesuai dengan apa yang ada di video yang sudah ada, karena ada bukti-bukti maka kami amankan semua,” ujar Solihin dikutip dari video yang diunggah akun Instagram Polresta Padang, Senin (28/7/2025).
Solihin mengatakan, situasi di rumah tersebut kini telah aman. Dia meminta agar masyarakat tidak gegabah dalam menyikapi sesuatu.
“Jangan masyarakat gegabah, jangan masyarakat bertindak anarkis. Semua ada hukum. Jadi siapa yang berbuat maka akan bertanggung jawab,” ujar Solihin. Sebelumnya, video perusakan rumah tersebut viral di media sosial.
Ia meminta agar masyarakat tidak gegabah dalam menyikapi sesuatu. “Jangan masyarakat gegabah, jangan masyarakat bertindak anarkis. Semua ada hukum. Jadi siapa yang berbuat maka akan bertanggung jawab,” ujar Solihin.
Pendeta GKSI Padang F Dachi mengatakan, awalnya puluhan jemaat sedang berdoa di rumah tersebut pada Minggu sore dan para siswa sedang belajar agama. “Saat itu datang ketua RW dan RT memanggil untuk berbicara di belakang rumah. Namun di depan warga ramai datang dan melakukan perusakan,” kata Dachi saat dihubungi, Minggu malam. Kaca-kaca dipecahkan, listrik diputus, dan banyak peralatan yang dirusak. Selain itu, kata Dachi, ada dua anak yang mengalami luka akibat aksi anarkistis itu. Wali Kota Padang Fadly Amran datang langsung ke lokasi untuk melakukan mediasi. (R1


Saat ini belum ada komentar