Pemprov Sumut dan TPID Intervensi Harga, Datangkan 50 Ton Cabai dari Jember ke Pasar Sumut
- calendar_month Jum, 10 Okt 2025
- visibility 50
- comment 0 komentar

Kabiro Perekonomian Setdaprovsu Dr Poppy Marulita Hutagalung pada acara konferensi pers (Konpres) di Aula Dekranasda, Kantor Gubsu, Jumat (10/10/2025). (Foto dok/Humas Provsu)
MEDAN (tri3news.com) – Dalam upaya menekan lonjakan harga cabai merah yang belakangan ini tidak stabil di wilayah Sumatera Utara, Pemprov Sumut bersama Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) mengambil langkah cepat dengan mendatangkan pasokan cabai sebanyak 50 ton dari Jember, Jawa Timur.
Hal itu disampaikan Kabiro Perekonomian Setdaprovsu Dr Poppy Marulita Hutagalung pada acara konferensi pers (Konpres) di Aula Dekranasda, Kantor Gubsu, Jumat (10/10/2025).
Dijelaskan cabai tersebut dijadwalkan mulai masuk ke sejumlah pasar di Kota Medan pada hari Minggu ini, dan akan didistribusikan melalui kerja sama antara Pemprov Sumut, PT Pangan di Deliserdang, dan PD Pasar Medan.
“Ini adalah bentuk aksi nyata intervensi harga. 50 ton ini merupakan tahap awal. Jika kebutuhan pasar belum tercukupi, kami akan terus menambah pasokan cabai dari Jawa Timur hingga harga kembali stabil dan terjangkau masyarakat,” ujar perwakilan Bank Indonesia yang tergabung dalam TPID Sumut.
Diketahui, kebutuhan cabai di Kota Medan mencapai 10 ton per hari. Selama ini, pasokan cabai sepenuhnya bergantung dari produksi lokal Kota Medan, namun harga masih belum stabil. PD Pasar Medan menyatakan siap menyerap cabai dari Jember untuk menambah stok di pasar dan menjaga kestabilan harga.
Selain itu, Perum Bulog juga turut berperan melalui jaringan Rumah Pangan Kita (RPK) dan program pasar sahabat Bulog. Sekitar 100 pengecer RPK yang tersebar di pasar-pasar tradisional akan membantu distribusi dan penjualan cabai serta komoditas pokok lain seperti beras, dengan harga yang telah ditetapkan sesuai kebijakan intervensi.
“Yang terpenting adalah menumbuhkan kepercayaan masyarakat bahwa pemerintah hadir dalam mengatasi persoalan harga bahan pokok. Kami di BI terus bersinergi dengan pemerintah kabupaten/kota agar stabilitas harga tetap terjaga,” tambahnya.
Langkah intervensi itu diharapkan mampu menekan inflasi pangan di Sumatera Utara, terutama menjelang akhir tahun, serta menjamin ketersediaan bahan pokok dengan harga terjangkau bagi masyarakat. (R1)


Saat ini belum ada komentar