Breaking News
light_mode
Beranda » Sumatera Utara » Wali Kota Pematangsiantar  Resmikan Monumen Raja Sang Naualuh Damanik

Wali Kota Pematangsiantar  Resmikan Monumen Raja Sang Naualuh Damanik

  • calendar_month Ming, 27 Apr 2025
  • visibility 44
  • comment 0 komentar

Pematangsiantar - Mon­u­men Raja Sang Naualuh Damanik  meru­pakan  mon­u­men Raja Siantar XIV . Peresmi­an mon­u­men ini  salah satu wujud kepedu­lian Pemer­in­tah Kota (Pemko) Pematangsiantar ter­hadap kear­i­fan lokal sejarah dan budaya di Kota Pematangsiantar.

Demikian dis­am­paikan Wali Kota Pematangsiantar Wes­ly Silalahi SH MKn pada saat peresmi­an mon­u­ment diawali gunt­ing pita dan Ny Liswayti didampin­gi ahli waris Sang Naualuh Damanik, dr Susan­ti, Anton Sarag­ih, Wak­il Bupati Bengkalis Bagus San­toso, dan Forkopim­da di Jalan Sang Naualuh Kelu­ra­han Pahlawan Keca­matan Siantar Timur Kota Pematangsiantar, Sab­tu (26/4/2025).

Dalam sambu­tan­nya, Wes­ly yang men­ge­nakan paka­ian adat Simalun­gun lengkap den­gan Gotong, menyam­paikan 15 April 2025 lalu Pemer­in­tah Kota (Pemko) Pematangsiantar bersama ahli waris dan ketu­runan Raja Sang Naualuh Damanik telah melak­sanan ziarah ke makam Raja Sang Naualuh di Kabu­pat­en Bengkalis Provin­si Riau. Ziarah seba­gai rangka­ian kegiatan peringatan Hari Jadi ke-154 Kota Pematangsiantar Tahun 2025 bertu­juan men­doakan almarhum Raja Sang Naualuh selaku pendiri Kota Pematangsiantar sekali­gus men­ge­nang per­juan­gan dan jasa-jasanya ter­hadap bangsa dan negara Indone­sia, khusus­nya di Kota Pematangsiantar.

Oleh kare­na itu, ia men­ga­jak selu­ruh war­ga Kota Pematangsiantar untuk bersama-sama meman­faatkan dan men­ja­ga mon­u­men den­gan baik.

“Den­gan hara­pan agar gen­erasi penerus kita menge­tahui nilai kepahlawanan dan per­juan­gan beli­au untuk ter­ca­painya kemerdekaan di negeri ini,” tukas Wes­ly.

Dalam kesem­patan terse­but, Wes­ly men­gatakan Pemko Pematangsiantar men­gu­cap­kan ter­i­ma kasih atas dukun­gan dari berba­gai pihak yang telah bek­er­ja keras sehing­ga Mon­u­men Raja Sang Naualuh Damanik dap­at berdiri den­gan megah di ten­gah Kota Pematangsiantar.

Semen­tara itu, ahli waris Raja Sang Naualuh Damanik, yaitu cic­it­nya Difi Sang Nuan Damanik mema­parkan, buyut­nya terse­but memi­li­ki empat istri. Istri ter­akhir, boru Sarag­ih dari Sil­am­puyang men­ja­di per­maisuri. Dari istri ter­akhirnya itu, lahirlah Sarma­ha­ta Damanik.

Selan­jut­nya, Sarma­ha­ta Damanik memi­li­ki tujuh anak. Putra Sulungnya, Syah Alam Damanik. Syah Alam Damanik meru­pakan pra­ju­rit TNI Angkatan Udara (AU) den­gan pangkat ter­akhir Marsekal Muda. Dari pernika­han­nya den­gan Hal­imah br Sina­ga, Syah Alam Damanik memi­li­ki tiga anak, yaitu 2 perem­puan 1 laki-laki. Anak yang laki-laki yaitu Difi Sang Nuan Damanik.

“Saya pun­ya kakak dan seo­rang adik,” kata Difi.

Menu­rut Difi, berdirinya Mon­u­men Raja Sang Naualuh Damanik telah melalui per­jalanan pan­jang dan mele­lahkan. Sejak tahun 2011, katanya, Pem­ban­gu­nan mon­u­men telah diga­gas. Bertepatan den­gan peringatan Hari Jadi Kota Pematangsiantar, 24 April 2012, dilakukan pele­takan batu per­ta­ma di lokasi mon­u­men saat ini. Namun Pem­ban­gu­nan tidak kun­jung dim­u­lai.

Tahun 2016, kem­bali muncul wacana mem­ban­gu­nan mon­u­men. Dua tahun kemu­di­an, tahun 2018, Pemko Pematangsiantar men­gang­garkan pem­ban­gu­nan mon­u­men di Lapan­gan Adam Malik. Hanya saja, mes­ki sudah dile­takkan batu per­ta­ma, Pem­ban­gu­nan juga tidak dim­u­lai. Hing­ga kemu­di­an, tahun 2024 pem­ban­gu­nan mon­u­men tere­al­isasi.

“Saya mewak­ili pani­tia dan ahli waris men­gu­cap­kan ter­i­ma kasih kepa­da pihak yang telah mem­berikan dukun­gan, baik moril maupun mater­il hing­ga pem­ban­gu­nan mon­u­men sele­sai,” sebut Difi.

Difi menam­bahkan, mon­u­men Raja Sang Naualuh Damanik bukan sekadar ban­gu­nan fisik, tetapi meru­pakan sim­bol per­lawanan kepa­da pen­ja­jah.

“Mes­ki beli­au harus dimakzulkan seba­gai raja dan dibuang ke Bengkalis demi kepentin­gan masyarakat. Sehing­ga sudah seharus­nya pemimpin di Kota Pematangsiantar mengede­pankan kepentin­gan masyarakat di atas kepentin­gan prib­a­di,” tan­das­nya.

“Mari ban­gun Kota Pematangsiantat agar lebih maju sehing­ga per­juan­gan Raja Sang Naualuh Damanik tidak sia-sia. Saya tidak lahir di Kota Pematangsiantar, tetapi darah Sang Naualuh men­galir di tubuh saya. Saya siap duduk bersama Pemer­in­tah Kota Pematangsiantar untuk kema­juan kota ini,” sam­bungnya.

Tokoh masyarakat yang juga Bupati Simalun­gun H Anton Achmad Sarag­ih dalam sambu­tan­nya men­gu­cap­kan sela­mat dan suk­ses atas peresmi­an Mon­u­men Raja Sang Naualuh Damanik.

“Kami mem­berikan apre­si­asi kepa­da Pemer­in­tah Kota Pematangsiana­tr yang mengabadikan raja Sang Naualuh Damanik dalam ben­tuk mon­u­men. Sela­mat Hari Jadi ke-154 Kota Pematangsiantar. Semoga Kota Pematangsiantar semakin suk­ses di bawah kepemimp­inan Bapak Wali Kota Wes­ly Silalahi dan Wak­il Wali Kota Her­li­na,” terang Anton.

Ket­ua Pani­tia Peresmi­an Mon­u­men Raja Sang Naualuh Damanik, Pan­dapotan Damanik dalam lapo­ran­nya men­gatakan selu­ruh masyarakat Kota Pematangsiantar telah menung­gu peresmi­an mon­u­men terse­but.

“Sete­lah sekian lama akhirnya dire­al­isas­ikan dan diresmikan,” tukas­nya.

Ket­ua Yayasan Raja Sang Naualuh Damanik, Evra Sassky Damanik SSos men­gu­cap­kan ter­i­ma kasih kare­na pihaknya diberi keper­cayaan oleh Pemko Pematangsiantar untuk mem­ban­gun mon­u­ment terse­but.

Evra berharap Jalan Asa­han yang men­ja­di wilayah Pemer­in­tah Kabu­pat­en (Pemkab) Simalun­gun agar digan­ti men­ja­di Jalan Sang Naualuh Damanik.

Dalam acara terse­but juga diba­cakan Riway­at Per­juan­gan Raja Sang Naualuh Damanik oleh Prof His­ar­ma Sarag­ih MHum. Sedan­gkan arsitek Hot­man Damanik ST mema­parkan seti­ap bagian dari mon­u­men terse­but, antara lain pagar, lan­dasan, pijakan, pilar, dan patung Raja Sang Naualuh Damanik itu sendiri.

“Di patung terse­but, tan­gan Raja Sang Naualuh Damanik men­gangkat, yang bermak­na men­gay­o­mi. Posisi mon­u­men di sini, kare­na Raja Sang Naualuh ter­akhir meng­in­jak kaki di Siantar adalah di sini,” terangnya.

Hot­man berharap mon­u­men terse­but men­ja­di land­mark Kota Pematangsiantar dan cagar budaya kare­na memi­li­ki nilai his­toris.

“Ter­i­ma kasih telah satu hati untuk hari ini,” pungkas­nya, ser­aya menam­bahkan ben­tuk patung Sang Naualuh terse­but sesuai den­gan hasil karya peme­nang sayem­bara, yaitu Robin­son Damanik.

Dilan­jutkan penan­datan­ganan prasasti oleh Wes­ly bersama ahli waris raja Sang Naualuh Damanik, yaitu Difi Sang Nuan Damanik.

Di acara terse­but, dis­er­ahkan Hiou Pamot­ting kepa­da Wes­ly dan Ket­ua TP PKK Kota Pematangsiantar Ny Liswati Wes­ly Silalahi ser­ta Ket­ua DPRD Pematangsiantar Tim­bul Mar­gan­da Ling­ga SH. Sedan­gkan Wali Kota Pematangsiantar peri­ode 2022–2025 dr Susan­ti Dewayani SpA dan sua­mi H Kus­ma Erizal Gint­ing mener­i­ma seperangkat paka­ian adat Simalun­gun. Pem­ber­ian Hiou Pamot­ting dan paka­ian adat Simalun­gun terse­but seba­gai apre­si­asi atas per­an ser­ta dedikasi dalam pem­ban­gu­nan dan peresmi­an Mon­u­men Raja Sang Naualuh Damanik.

Acara juga diisi den­gan peny­er­a­han Dayok Nabi­natur dan man­ar­tor bersama.

Turut hadir, cucu menan­tu Raja Sang Naualuh Damanik Ny Marsekal Muda Syah Alam Damanik Hal­imah br Sina­ga; Ketu­runan Raja Siantar, Raja Tanah Jawa, Raja Raya, Raja Panei, Raja Dolok Silau, Raja Pur­ba, Raja Sil­i­maku­ta; Ket­ua Tumpuan Damanik Pakon Panagolan Irjen Wag­n­er Damanik MAP; Wak­il Wali Kota Pematangsiantar Her­li­na; Unsur Forkopim­da, dan lain­nya. (R1)

FOTO BERSAMA : Usai peresmi­an dilakukan foto bersama den­gan Waliko­ta Pematangsiantar Wes­ly Silalahi di Mon­u­men Raja Sang Naualuh Damanik di Jalan Sang Naualuh Kelu­ra­han Pahlawan Keca­matan Siantar Timur Kota Pematangsiantar, Sab­tu (26/4/2025).

Penulis

"orang kecil belajar teknologi"

Komentar (0)

Saat ini belum ada komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi

Rekomendasi Untuk Anda

expand_less
Exit mobile version