Ratusan Buruh SPSI Geruduk Kantor Gubernur Sumut, Tuntut Penyesuaian Upah
- calendar_month Sel, 18 Nov 2025
- visibility 17
- comment 0 komentar

Ratusan buruh yang tergabung dalam Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) melakukan aksi unjuk rasa di depan Kantor Gubernur Sumatera Utara, Selasa (18/11/2025) massa menuntut kenaikan gaji. (Foto: Dok/Ist)
MEDAN (tri3news.com) – Ratusan buruh yang tergabung dalam Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) melakukan aksi unjuk rasa di depan Kantor Gubernur Sumatera Utara, Selasa (18/11/2025). Aksi itu digelar sebagai bentuk protes dan penyampaian aspirasi terkait kondisi upah buruh yang dinilai tidak sebanding dengan lonjakan harga kebutuhan pokok di daerah tersebut.
Sejak pagi, massa sudah berkumpul membawa spanduk dan poster berisi seruan agar Pemerintah Provinsi Sumut memberikan perhatian serius terhadap kesejahteraan buruh. Mereka menilai kebijakan upah saat ini belum mencerminkan kondisi ekonomi yang terus mengalami tekanan akibat inflasi dan kenaikan harga barang.
Dalam orasi yang dilakukan secara bergantian, para orator menyuarakan kekhawatiran para pekerja terhadap kondisi hidup mereka. “Kami meminta pemerintah tidak menutup mata. Harga kebutuhan naik dari hari ke hari, sementara pendapatan kami tetap stagnan. Ini menyulitkan buruh untuk memenuhi kebutuhan dasar keluarga,” ujar salah satu orator dengan lantang.
Para buruh juga menyoroti bahwa kenaikan biaya hidup bukan hanya terjadi pada kebutuhan dapur, tetapi juga pada biaya transportasi, pendidikan, hingga kesehatan. Menurut mereka, tanpa penyesuaian upah yang adil, kesejahteraan buruh akan semakin tergerus.
SPSI dalam pernyataan sikapnya meminta Pemprov Sumut segera melakukan evaluasi terhadap upah minimum dan mengkaji kembali formula penetapannya agar lebih relevan dengan situasi ekonomi terkini. Mereka menegaskan bahwa kebijakan upah harus mempertimbangkan kemampuan buruh untuk hidup layak, bukan hanya pertimbangan investasi semata.
Tak hanya itu, massa juga mendesak pemerintah membuka ruang dialog yang lebih transparan dan melibatkan serikat pekerja secara penuh dalam proses perumusan kebijakan terkait ketenagakerjaan. Menurut mereka, pelibatan buruh sangat penting untuk memastikan kebijakan yang dihasilkan tidak merugikan salah satu pihak.
Aksi berjalan tertib dengan pengawalan aparat kepolisian. Sesekali terdengar yel-yel perjuangan buruh yang menggema memenuhi halaman kantor gubernur. Meski cuaca panas, para peserta aksi tetap bertahan sebagai bentuk komitmen mereka memperjuangkan hak-hak pekerja.
Menjelang siang, aksi ditutup dengan pembacaan pernyataan sikap dan penegasan bahwa buruh akan terus mengawal isu kesejahteraan ini. Mereka berharap Gubernur Sumut beserta jajaran segera memberikan respons konkret dan menunjukkan keberpihakan terhadap para pekerja di Sumatera Utara. (R1)


Saat ini belum ada komentar