Breaking News
light_mode
Beranda » Nasional » Menteri PPPA Kawal Kasus Kekerasan Seksual Anak di Kaltim

Menteri PPPA Kawal Kasus Kekerasan Seksual Anak di Kaltim

  • calendar_month Ming, 11 Mei 2025
  • visibility 29
  • comment 0 komentar

SAMARINDA (tri3news.com) - Menteri Pem­ber­dayaan Perem­puan dan Per­lin­dun­gan Anak (Menteri PPPA), Dra. Hj. Ari­fat­ul Choiri Fauzi M.Si men­gun­jun­gi Unit Pelak­sana Tek­nis Daer­ah Per­lin­dun­gan Perem­puan dan Anak (UPTD PPA) Provin­si Kali­man­tan Timur, Sab­tu (10/5/2025) dalam rang­ka menin­dak­lan­ju­ti dugaan kasus kek­erasan sek­su­al ter­hadap anak yang dilakukan oleh ayah tiri.

Menteri PPPA men­gungkap­kan bah­wa kun­jun­gan ini meru­pakan bagian dari upaya untuk memas­tikan ter­penuhinya hak-hak kor­ban ser­ta men­dorong kolab­o­rasi lin­tas sek­tor dalam penan­ganan dan pemuli­han
kasus.

“Saat ini, UPTD PPA Kota Samarin­da telah melakukan pen­dampin­gan dan akan terus men­gaw­al kasus ini hing­ga kor­ban benar-benar pulih. Kami mem­berikan per­ha­t­ian besar ter­hadap kasus ini, den­gan fokus uta­ma tidak hanya pada penye­le­sa­ian hukum, tetapi juga pada pen­dampin­gan psikol­o­gis, pen­dampin­gan kehami­lan dan pemenuhan hak, uta­manya keber­lan­ju­tan pen­didikan bagi kor­ban,” ujar Ari­fat­ul diku­tip dari laman kemenpppa.go.id, Ming­gu (11/5/2025).

Menteri PPPA men­gungkap­kan bah­wa maraknya kasus kek­erasan sek­su­al ter­hadap anak, teruta­ma yang meli­batkan pelaku dari lingkun­gan ter­dekat seper­ti anggota kelu­ar­ga, tetang­ga, maupun ker­abat, menun­jukkan bah­wa pen­guatan per­an kelu­ar­ga men­ja­di semakin mende­sak. Kelu­ar­ga seharus­nya men­ja­di ruang per­ta­ma dan uta­ma yang aman bagi anak, namun dalam banyak kasus jus­tru men­ja­di tem­pat ter­jadinya pelang­garan hak anak.

Menteri PPPA meny­oroti pent­ingnya per­an kelu­ar­ga seba­gai gar­da ter­de­pan per­lin­dun­gan anak. Lemah­nya per­ha­t­ian kelu­ar­ga ter­hadap kebu­tuhan dasar anak mulai dari pen­didikan, kese­hatan, hing­ga per­lin­dun­gan dari kek­erasan ser­ing kali men­ja­di celah ter­jadinya pelang­garan hak anak.

Selain itu, beli­au juga meny­oroti sejum­lah fak­tor yang turut mem­perbe­sar risiko ter­jadinya kek­erasan ter­hadap anak, seper­ti peng­gu­naan gawai yang tidak terkon­trol ser­ta min­im­nya kepedu­lian lingkun­gan sek­i­tar ter­hadap per­soalan anak.

“Kami meli­hat dari beber­a­pa kasus yang kami dala­mi, bah­wa kek­erasan ter­hadap perem­puan dan anak ker­ap kali berakar dari pola asuh yang tidak tepat dalam kelu­ar­ga, kurangnya pen­gawasan ter­hadap peng­gu­naan gad­get, ser­ta lingkun­gan yang abai. Oleh kare­na itu, pent­ing bagi selu­ruh pihak untuk bergan­den­gan tan­gan dalam mence­gah dan men­gatasi per­masala­han ini,” pungkas Menteri PPPA.

Menteri PPPA juga menyam­paikan apre­si­asi atas respons cepat dan sin­er­gi selu­ruh pihak dalam penan­ganan kasus ini, mulai dari par­tisi­pasi masyarakat untuk mela­porkan kasus kek­erasan sek­su­al ter­hadap anak, aparat pene­gak hukum, pemer­in­tah daer­ah, hing­ga layanan per­lin­dun­gan anak di tingkat daer­ah. Menteri berharap kolab­o­rasi ini dap­at diperku­at melalui inisi­atif Ruang Bersama Indone­sia, seba­gai wadah ker­ja bersama lin­tas sek­tor dalam men­cip­takan lingkun­gan yang aman dan ramah anak.

“Kami men­gapre­si­asi langkah cepat dan sin­er­gi semua pihak—mulai dari masyarakat sip­il dan relawan berba­sis masyarakat, aparat pene­gak hukum, pemer­in­tah daer­ah, hing­ga layanan per­lin­dun­gan anak dalam menan­gani kasus ini. Semoga kita dap­at terus bersin­er­gi. Ruang Bersama Indone­sia adalah ruang kolab­o­rasi dari berba­gai sek­tor untuk mewu­jud­kan desa ide­al yang aman, ramah perem­puan, dan layak anak,” ujar Menteri PPPA.

Semen­tara itu, Kepala UPTD PPA Provin­si Kali­man­tan Timur, Khalid Bud­haeri, men­gungkap­kan bah­wa pihaknya akan terus men­gaw­al perkem­ban­gan kasus ini, baik dari segi pros­es hukum maupun pemenuhan hak anak, ter­ma­suk kelan­ju­tan pen­didikan anak kor­ban. Saat ini, kor­ban bera­da dalam kon­disi fisik yang sehat dan ditem­patkan di rumah aman di bawah pen­gawasan Dinas Pem­ber­dayaan Perem­puan dan Per­lin­dun­gan Anak (DPPPA) ser­ta UPTD PPA Provin­si Kali­man­tan Timur dan Kota Samarin­da.

“Kami berharap adanya per­ha­t­ian khusus dari Menteri PPPA dalam men­gaw­al kasus ini hing­ga pros­es hukum tun­tas, untuk memas­tikan pelaku men­da­p­atkan huku­man yang setim­pal sesuai keten­tu­an undang-undang. Bersama dukun­gan dari pemer­in­tah daer­ah, kami juga akan terus memas­tikan hak anak atas pen­didikan dap­at ter­penuhi sesuai den­gan keing­i­nan dan kebu­tuhan­nya,” ujar Khalid. (Kemenpp­pa).

Penulis

"orang kecil belajar teknologi"

Komentar (0)

Saat ini belum ada komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi

Rekomendasi Untuk Anda

expand_less