Pegunungan Aek Sipilit di Tapteng Longsor, 50 Jiwa Terpaksa Mengungsi
- calendar_month Ming, 23 Nov 2025
- visibility 21
- comment 0 komentar

Kondisi di lokasi Aek Pegunungan Sipilit, Kecamatan Tukka, Tapteng, Minggu (23/11/2025). (Foto: dok. Diskominfo Tapteng)
TAPTENG (tri3news.com) – Wilayah Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng) terus diguyur hujan dengan intensitas tinggi sejak sepekan terakhir.
Cuaca ekstrem menyebabkan tanah pengunungan Aek Sipilit longsor. Hal itu mengakibatkan sebanyak delapan Kepala Keluarga (KK) dengan 50 jiwa di Lingkungan 4, Kelurahan Hutanabolon, memilih tidur di Gereja.
“BPBD telah mendirikan tenda di sekitar gereja dan telah membagikan selimut kepada warga karena mereka khawatir terjadi banjir di tengah malam,” kata Kepala BPBD, Rahman Husein Siregar kepada wartawan, Minggu (23/11/2025).
Ia mengungkapkan, tanah longsor di Pegunungan Aek Sipilit membawa material kayu dan tanah lumpur dan mengendap/tertahan di Lingkungan 4 Malaka, Kecamatan Tukka. Oleh sebab itu, masyarakat yang berada di bantaran sungai diimbau agar waspada.
Sejak sepekan, pihak BPBD dan Satpol PP Tapteng serta Pemerintah Kecamatan Tukka, terus memantau kondisi air sungai di hulu dan di hilir, serta mengimbau warga tetap siaga.
“Saat ini pemukiman di hilir sungai masih dalam kondisi aman, namun kami sarankan jika terjadi hujan lebat secara terus menerus supaya warga mengungsi ke tempat yang lebih aman,” lanjutnya.
Sebelumnya, Camat Tukka, Muharman Aritonang mengonfirmasikan, curah hujan tinggi dari hulu sungai di Permandian Pondok Bambu, Kelurahan Hutanabolon, meluap meskipun rumah penduduk masih diprediksi aman dan kondusif.
“Untuk mengantisipasi kejadian yang tidak diinginkan, kami masih tetap berjaga-jaga dan siaga serta saling berkoordinasi dengan pihak terkait,” pungkasnya. (R1)


Saat ini belum ada komentar