Industri Terima “Kado Pahit” HUT ke-80 RI, Pasokan Gas Bumi Dibatasi
- calendar_month Sen, 18 Agu 2025
- visibility 53
- comment 0 komentar

Jubir Kementerian Perindustrian Febri Hendri Antoni Arief (Biro Pers Kemenperin)
JAKARTA (tri3news.com) – Dunia industri dalam negeri menghadapi tekanan berat tepat pada momen peringatan HUT ke-80 Kemerdekaan RI. Produsen gas membatasi pasokan Harga Gas Bumi Tertentu (HGBT) yang selama ini menopang biaya produksi sektor manufaktur.
Juru Bicara Kementerian Perindustrian (Kemenperin), Febri Hendri Antoni Arief, menyebut langkah tersebut sebagai “kado buruk” bagi industri. Padahal, HGBT sudah ditetapkan Presiden sebesar USD 6,5 per MMBtu, namun kini pasokan gas dengan harga itu dibatasi, sementara gas dengan harga lebih tinggi tetap tersedia.
“Jika pasokan gas USD 6,5 dibatasi, tapi gas USD 15 sampai 17 tersedia, ini patut dipertanyakan. Padahal gas adalah kebutuhan vital industri,” ujar Febri di Jakarta, Minggu (18/8/2025) dikutip dari laman Biro Pers Kemenperin.
Pembatasan pasokan ini dikhawatirkan memicu penurunan produksi, bahkan penghentian operasional sejumlah pabrik. Potensi pemutusan hubungan kerja (PHK) massal juga mengintai, karena lebih dari 100 ribu pekerja bergantung pada industri pengguna HGBT.
Kondisi tersebut sudah mulai terasa di lapangan. Beberapa pabrik di Jawa Barat, terutama di Tangerang, dilaporkan terpaksa menghentikan produksi karena pasokan gas anjlok hingga hanya 48 persen dari kebutuhan normal.
Kemenperin menilai pemerintah harus segera memastikan pasokan gas industri berjalan normal. Selain itu, kebijakan energi perlu mengutamakan hilirisasi yang memberi nilai tambah lebih tinggi bagi ekonomi nasional, bukan sekadar mengejar pendapatan dari sektor hulu. (R3)
Saat ini belum ada komentar