Breaking News
light_mode
Beranda » Sumatera Utara » Dairi » Gugatan Rumah dengan Saudara Kandung di Dairi, Ibu Beri Kesaksian

Gugatan Rumah dengan Saudara Kandung di Dairi, Ibu Beri Kesaksian

  • calendar_month Kam, 1 Mei 2025
  • visibility 33
  • comment 0 komentar

Sidikalang (tri3news.com) - Pen­gadi­lan Negeri Sidikalang gelar sidang perkara per­da­ta gugatan kepemi­likan rumah den­gan agen­da menden­gar keteran­gan sak­si, Rabu (30/4/2025). Sidang dip­impin hakim ket­ua,  Mhd Iqbal Fahri Junae­di Pur­ba. Hakim anggota Satria Satron­ikhama Waruwu dan Gun­tar Frans Ger­ry.

Karoli­na Sagala (91) meru­pakan ibu kan­dung dari peng­gu­gat dan ter­gu­gat atas perkara kepemi­likan rumah atas nama Ros­in­tan Siboro, sekali­gus ter­gu­gat. Sedang peng­gu­gat  adalah Mestron Siboro, pur­na bhak­ti dari kepolisian den­gan pangkat ter­akhir Komis­aris Besar.

Karoli­na dia­jukan seba­gai sak­si oleh Ros­in­tan melalui kuasa hukum­nya. Ter­gu­gat juga men­ga­jukan sak­si lain­nya diantaranya Supar­man Siboro per­son­el TNI Angkatan Laut berala­mat di Manok­wari dan Kolestra Siboro dise­but-sebut per­wira menen­gah di Mabes Pol­ri.

Kesak­sian dim­u­lai dari pen­ga­juan per­tanyaan kuasa hukum Ros­in­tan terkait kwi­tan­si seni­lai Rp10 juta per 7 Feb­ru­ari 2012.

“Sete­lah dito­lak dari RSUD Sidikalang lan­taran sak­it, benarkah sak­si bersama anaknya singgah di rumah Mar­don­gan di Jalan Pahlawan Sidikalang untuk mem­beri pan­jar” tanya Agusti­nus kuasa hukum Ros­in­tan.

Menu­rut Karoli­na, hari itu sete­lah makan pagi, mere­ka hen­dak ber­o­bat ke Medan. Dalam per­jalanan, ter­li­hat plank bertuliskan rumah dijual. Rom­bon­gan sebanyak 7 orang, dalam 2 mobil. Dia bera­da di mobil Mestron.

Menu­rut­nya, rom­bon­gan turun. Anaknya, Supar­man mengam­bil uang sebanyak Rp10 juta   dis­er­ahkan ke Mar­don­gan. Perte­muan berlang­sung sela­ma 1 jam.

Seterus­nya, per­jalanan lan­jut ke Medan dan meng­i­nap di rumah Mestron. Dia ber­o­bat di RS Adven tang­gal 8 Feb­ru­ari , masuk di ruang UGD.  Penan­ganan medis  sela­ma 3 hari. Kemu­di­an kem­bali ke Sidikalang. Karoli­na menye­but, diantar pulang oleh Supar­man.

“Dalam per­jalanan pulang, kami berhen­ti di rumah Mar­don­gan. Supar­man meny­er­ahkan uang pem­ba­yaran sebe­sar Rp 250 juta kepa­da Mar­don­gan”, kata Karoli­na.

“Dalam kon­disi kese­hatan serius, masih sem­pat ibu memikirkan nego­sisasi rumah?  Secara analo­gi, ini sukar diter­i­ma”, ujar  Satria.

Sesuai pen­je­lasan Karoli­na, kata Satria, bah­wa sak­si telah ‘dis­uapi’ makanan ‘hati lem­bu’  aki­bat sak­it. Acara dilakukan secara  kekelu­ar­gaan dan adat. Dalam kebi­asaan, itu artinya, umur bakal tidak pan­jang. Kalau saya kon­struk­sikan, keteran­gan Karoli­na tidak sinkron den­gan keteran­gan sak­si yang dia­jukan Mestron.

“Tolong ibu bicara jujur. Yang berperkara adalah anak kan­dung sak­si. Seti­ap keteran­gan  berim­p­likasi hukum”,  tan­das Satria.

Satria kemu­di­an  bertanya, uang sia­pa untuk pem­be­lian rumah. Menu­rut Karoli­na, dana pem­be­lian dita­lan­gi 3 putranya, yakni Mestron, Supar­man dan Kolestra. Namun dia tidak tahu uang sia­pa  pal­ing banyak.

Keti­ka mem­beri kesak­sian, Karoli­na didampin­gi putrinya, Dewi Siboro. Kehadi­ran­nya, untuk mem­ban­tu men­er­jemahkan atau mem­per­je­las per­tanyaan. Namun, Satria men­gelu­arkan Dewi lan­taran mem­pen­garuhi.

“Kelu­ar”, tegas Satria. Perem­puan itu melangkah lalu duduk di kur­si pen­gun­jung.

Karoli­na men­erangkan, Ros­in­tan bersama Mer­di Siman­jun­tak pin­dah dari Samosir ke Sidikalang. Itu aki­bat Siman­jun­tak sak­it di bagian perut. Sesu­dah­nya muncul lagi penyak­it di bagian teng­gorokan. Menan­tu tidak bisa bicara  tetapi bisa bek­er­ja dan menye­tir mobil. Pen­je­lasan Karoli­na, Mer­di tidak ikut keti­ka sak­si hen­dak ber­o­bat ke Medan.

“Kena­pa Mer­di tidak ikut? Kan menan­tu? Bisanya nye­tir”, tanya Satria.

Pada kesem­patan itu, Satria berbicara den­gan nada ting­gi.

“Di sini, banyak buk­ti pal­su. Tolong ibu bicara jujur. Dalam kesak­sian lain­nya, Mar­don­gan menye­but, tidak per­nah menan­datan­gani kwi­tan­si Rp 250 juta.”, tegas Satra.

Satria menye­but,  sesuai keteran­gan Karoli­na, Mer­di bisa berak­tiv­i­tas. Namun dalam akte jual beli, menan­tu  tidak ikut tan­da tan­gan. Pada­hal,  rumah itu adalah untuk sua­mi istri.

“Mungkin dila­rang anakku. Begi­t­u­lah”, jawab Karoli­na.

Karoli­na mema­parkan, Mestron per­nah marah mem­inta ser­ti­fikat diberikan. Mere­ka diusir. Kare­nanya, ia dan Ros­in­tan pin­dah ke Lae Mbu­lan. Namun di sana, dia kurang sehat.

Karoli­na minta tolong kepa­da putranya, Kuat­son Siboro  berala­mat di Batang Beruh. Tujuan­nya agar diijinkan ting­gal di rumah dimak­sud. Diakui, ser­ti­fikat telah dis­er­ahkan melalui Kuat­son.

Men­jawab per­tanyaan kuasa hukum peng­gu­gat, Tahi Pur­ba dan Ranto Sibarani, Karoli­na men­erangkan, memi­li­ki 11 anak. Pun begi­tu, tidak ada yang mem­beri per­ha­t­ian khusus.

Karoli­na menye­but, dia per­nah dibawa Mestron ber­o­bat ke Penang. Istri ked­ua Mestron, Lina Sihite per­nah mem­berinya per­hi­asan emas.

“Ku jual­nya itu, biar ada makanku”, kata Karoli­na.

Iqbal mema­parkan, perkara ini bisa didamaikan. Sebe­narnya, bisa dis­e­le­saikan di kelu­ar­ga. Tidak per­lu sam­pai ke pen­gadi­lan. Ter­gan­tung ibu. Peng­gu­gat meng­garan­si, ibu tetap ting­gal di sana sela­ma hidup

“Beri­lah keteran­gan jujur, Bicara seper­ti air men­galir. Sebe­narnya, uang sia­pa yang mem­be­li rumah itu”, kata Iqbal.

Karoli­na tetap bersikukuh, uang pem­be­lian berasal dari Mestron, Supar­man dan Kolestra. Dia tidak tahu bagaimana pem­ba­yaran atas keku­ran­gan dari har­ga jual beli rumah Rp500 juta.

Sidang dilan­jut menden­gar keteran­gan sak­si lain­nya.

Sebelum­nya, gugatan dia­jukan lan­taran Mestron merasa rumah terse­but meru­pakan haknya. Uang pem­be­lian Rp500 juta  adalah miliknya yang dis­er­ahkan ke Ros­in­tan untuk pem­ba­yaran tahun 2012. Belakan­gan, rumah dial­ihkan atas nama Ros­in­tan tan­pa sepenge­tahuan Mestron, Kini, ser­ti­fikat bera­da di tan­gan Mestron tetapi tidak bisa dialihkan.(R1)

Penulis

"orang kecil belajar teknologi"

Komentar (0)

Saat ini belum ada komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi

Rekomendasi Untuk Anda

expand_less