Biosecurity Jadi Pertahanan Baru, Menkes: Ancaman Kesehatan Lebih Berbahaya dari Perang Militer
- calendar_month Rab, 20 Agu 2025
- visibility 69
- comment 0 komentar

JAKARTA (tri3news.com) – Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menegaskan kesehatan kini harus dipandang sebagai bagian dari pertahanan nasional. Menurutnya, ancaman kesehatan dari pandemi, penyakit menular, hingga bencana alam justru lebih berbahaya dibandingkan serangan militer konvensional.
“Korban perang memang besar, tapi korban akibat patogen jauh lebih besar. Perang modern bukan hanya soal senjata, tetapi juga mencakup ekonomi, informasi, kesehatan, dan biosecurity,” kata Budi dalam keterangan resmi, Rabu (20/8/2025)
Ia mencontohkan pandemi COVID-19 yang melanda dunia sejak 2020. Saat itu, vaksinasi massal terhadap 270 juta penduduk Indonesia hanya bisa berjalan efektif setelah melibatkan berbagai sektor, termasuk dukungan TNI.
“Awalnya vaksinasi stagnan tiga bulan. Begitu TNI masuk, kecepatannya meningkat signifikan,” ujarnya.
Menurut Budi, pengalaman tersebut menjadi pelajaran penting bahwa sistem kesehatan tidak bisa berdiri sendiri. Perlu sinergi antara pemerintah pusat, daerah, dan institusi keamanan untuk memperkuat ketahanan kesehatan nasional.
Kemenkes bersama TNI kini membentuk Emergency Medical Team (EMT) sebagai garda terdepan menghadapi bencana alam maupun ancaman non-militer seperti pandemi. Selain itu, Menkes menilai Indonesia perlu menyiapkan pasukan cadangan kesehatan agar lebih sigap dalam kondisi darurat.
“Indonesia rawan bencana banjir, gempa, hingga longsor. TNI terbukti paling responsif, karena itu kita perlu integrasi kekuatan sipil dan militer untuk menjaga biosecurity,” tutur Budi.
Ia menambahkan, ketahanan kesehatan mencakup tiga fungsi utama: keamanan terhadap pandemi, keamanan terhadap bencana alam, dan keamanan teritorial sebagai pelindung soft power bangsa.
Dengan paradigma baru ini, Budi berharap isu kesehatan dipandang sejajar dengan pertahanan militer dalam menjaga kedaulatan negara. (R3)
Saat ini belum ada komentar