Breaking News
light_mode
Trending Tags
Beranda » Ekonomi, Keuangan & Perdagangan » Jubir Kemenperin : Hambatan Dagang Indonesia sangat Kecil dibanding Negara Maju

Jubir Kemenperin : Hambatan Dagang Indonesia sangat Kecil dibanding Negara Maju

  • calendar_month Kam, 8 Mei 2025
  • visibility 235
  • comment 0 komentar

JAKARTA (tri3news.com) – Indonesia tercatat memiliki jumlah Non-Tariff Barrier (NTB) dan Non-Tariff Measure (NTM) yang paling sedikit dibandingkan dengan negara-negara lain di dunia. Hal ini dinilai menjadi salah satu faktor penghambat dalam upaya peningkatan daya saing industri di dalam negeri.

NTB dan NTM merupakan instrumen penting yang digunakan oleh banyak negara maju untuk melindungi industri nasional mereka dari serbuan produk impor. Sayangnya, Indonesia justru masih minim dalam menerapkan kebijakan tersebut.

“Data menunjukkan bahwa Indonesia hanya memiliki sekitar 370 NTB dan NTM yang berlaku saat ini. Bandingkan dengan Tiongkok yang memiliki lebih dari 2.800 kebijakan tersebut, kemudian India ada 2.500 lebih, Uni Eropa sekitar 2.300, bahkan Malaysia dan Thailand masing-masing memiliki lebih dari 1.000 NTB dan NTM,” kata Juru Bicara Kementerian Perindustrian, Febri Hendri Antoni Arief di Jakarta, Kamis (8/5/2025) dilansir dari laman Kemenperin.go.id.

Menurut Jubir Kemenperin, ketimpangan jumlah instrumen proteksi tersebut menyebabkan industri nasional sering kalah bersaing di pasar domestik maupun global.

“Ini adalah salah satu alasan mengapa produk-produk asing begitu mudah masuk ke pasar kita, sementara negara lain memiliki banyak hambatan dagang terutama negara maju. Hal ini sangat terasa ketika manufaktur kita melakukan ekspor memasuki pasar domestik mereka. Negara tersebut yang mensyaratkan berbagai NTB dan NTM seperti standar, hasil pengujian, rekomendasi dan lain sebagainya yang harus dipenuhi produk manufaktur Indonesia agar bisa dijual di pasar domestik mereka,” ungkapnya.

Oleh karena itu, Kemenperin terus mendorong penguatan instrumen perlindungan industri melalui regulasi yang tepat, tanpa melanggar aturan Organisasi Perdagangan Dunia (WTO).

“Kita harus dapat memanfaatkan NTB dan NTM secara optimal agar industri dalam negeri mampu tumbuh dan bersaing secara sehat,” jelas Febri.

Kemenperin juga tengah mengkaji sektor-sektor strategis yang membutuhkan perlindungan lebih kuat melalui penerapan NTB dan NTM, seperti industri tekstil, kimia, baja, elektronik, dan otomotif. “Tujuannya agar kita tidak hanya menjadi pasar bagi produk luar, tetapi juga memperkuat dan memperdalam struktur industri nasional,” imbuhnya.

Febri pun berharap, dukungan lintas kementerian dan lembaga terkait serta dari pelaku industri, untuk bersama-sama memperjuangkan kepentingan nasional dalam upaya menghadapi tantangan global yang semakin kompleks saat ini.

“Dengan semangat kolaborasi dan sinergi yang kuat di antara stakeholders, dan didukung dengan koordinasi yang tepat, kami optimistis kinerja industri bisa bangkit,” tegasnya.

Febri menambahkan, di tengah kondisi pasar kerja yang sedang menghadapi masalah, pemerintah akan lebih fokus memperhatikan perlindungan terhadap industri dalam negeri, terutama dari gempuran impor murah. “Karena melindungi industri dalam negeri, berarti melindungi juga tenaga kerja kita,” jelasnya.

Transparansi Lembaga Pemeringkat

Terkait adanya laporan survei dari Tholos Foundation, yang menempatkan Indonesia di peringkat ke-122 dalam Indeks Hambatan Perdagangan Internasional atau International Trade Barriers Index 2025, Jubir Kemenperin menegaskan, bahwa lembaga pemeringkat tersebut belum transparan mengenai data dan metodologi penelitiannya.

“Ini mirip sekali lembaga survei abal-abal, yang publish hasil surveinya menjelang pemilu, pilpres, atau pilkada. Seharusnya, lembaga tersebut mem-publish data, sumber data, dan metodologi yang digunakan untuk pemeringkatannya. Kalau berdasarkan WTO, NTB dan NTB Indonesia lebih kecil dibanding dengan negara lain, terutama negara maju dan negara tetangga di ASEAN,” ujarnya.

Febri mengakui, ada beberapa pihak yang ingin Indonesia tidak akan bisa menjadi negara maju, terutama dalam membangun perekonomiannya. Padahal, Indonesia memiliki modal dan potensi yang sangat besar, seperti ketersediaan sumber daya alam, peluang di pasar domestik, dan adanya bonus demografi.

“Modal ini yang perlu kita optimalkan, termasuk dalam upaya kita mengembangkan industri nasional sebagai salah satu sektor penopang utama untuk mewujudkan visi Indonesia Emas 2045,” tuturnya.

Hal senada juga sempat disampaikan oleh Presiden Prabowo Subianto pada acara halal bihalal bersama purnawirawan TNI-Polri di Jakarta, Selasa (6/5). Presiden menyatakan bahwa kekayaan alam yang dimiliki Indonesia menjadikan negara ini kerap menjadi sasaran gangguan dari pihak asing.

Menurut Kepala Negara, potensi besar itu antara lain nikel, bauksit, dan kelapa sawit yang merupakan sumber kekuatan sekaligus tantangan bagi bangsa Indonesia. Kelapa sawit misalnya, kini menjadi komoditas strategis yang banyak diminati berbagai negara, seperti Mesir, Pakistan, India, dan Eropa.

Presiden juga menekankan bahwa Indonesia harus mampu berdiri di atas kaki sendiri dan tidak tunduk pada kepentingan asing. “Terkait hal ini, saya sangat setuju yang disampaikan oleh Bapak Presiden, bahwa kita harus juga menjadi tuan rumah di negeri sendiri. Ini juga termasuk dalam konteks membangun industri yang mandiri dan berdaya saing,” tegas Febri.

Bukti nyata komitmen dan keberpihakan pemerintah saat ini kepada industri dalam negeri, salah satunya melalui penerbitan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 46 Tahun 2025 tentang Perubahan Kedua atas Perpres No. 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah.

“Kami dan para pelaku industri dalam negeri sangat mengapresiasi Bapak Presiden Prabowo Subianto yang telah menandatangani Perpres No. 46 Tahun 2025 dan menerbitkannya. Regulasi ini menjadi angin segar bagi industri di tengah tekanan demand domestik saat ini, terutama bagi industri yang menghasilkan produk yang dibeli oleh pemerintah dan BUMN/BUMD,” ujar Febri. (R2)

Penulis

"Ini Baru Berita"

Komentar (0)

Saat ini belum ada komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi

Rekomendasi Untuk Anda

  • Pemkab Karo dan LLDIKTI Wilayah I Bahas Sinergi Program Strategis Daerah

    Pemkab Karo dan LLDIKTI Wilayah I Bahas Sinergi Program Strategis Daerah

    • calendar_month Jum, 23 Mei 2025
    • account_circle online tri3news
    • visibility 109
    • 0Komentar

    KARO (tri3news.com) –  Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karo menggelar diskusi intensif bersama Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah I Sumatera Utara, yang berlangsung di ruang kerja Bupati Karo pada Jumat (23/5). Pertemuan ini membahas penyelarasan program kerja antara pemerintah daerah dan lembaga pendidikan tinggi, khususnya dalam pengembangan sektor pendidikan, pariwisata, UMKM, perdagangan, serta digitalisasi pemasaran. Bupati […]

  • Ketua DEN: TSTH2 akan Menjadi Pusat Riset Herbal Hortikultura di Indonesia

    Ketua DEN: TSTH2 akan Menjadi Pusat Riset Herbal Hortikultura di Indonesia

    • calendar_month Kam, 18 Sep 2025
    • account_circle online tri3news
    • visibility 81
    • 0Komentar

    Bupati Humbang Hasundutan Dr. Oloan P. Nababan, SH, MH menyambut Kunker Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Panjaitan di Taman Sains Teknologi Herbal dan Hortikultura (TSTH2) di Kecamatan Pollung Kabupaten Humbang Hasundutan Provinsi Sumatera Utara, Kamis (18/9/ 2025). (Foto/Dok/Ist). HUMBAHAS (tri3news.com) – Bupati Humbang Hasundutan Dr. Oloan P. Nababan, SH, MH didampingi Ketua TP. […]

  • Kapolres Tanah Karo Pimpin Upacara Pemakaman Kompol (Purn) Narno di Taman Makam Bahagia Kabanjahe

    Kapolres Tanah Karo Pimpin Upacara Pemakaman Kompol (Purn) Narno di Taman Makam Bahagia Kabanjahe

    • calendar_month Sen, 25 Agu 2025
    • account_circle online tri3news
    • visibility 94
    • 0Komentar

    Pemakaman almarhum Kompol (Purn) Narno, mantan Kasat Intelkam Polres Tanah Karo. Upacara dilaksanakan dengan penuh khidmat pada Taman Makam Bahagia Kabanjahe, Senin(25/8/2025). (Foto/Dok/Humas Polres Tanah Karo). KARO (tri3news.com) – Suasana haru menyelimuti Taman Makam Bahagia Kabanjahe, Senin (25/8/2025), saat Kapolres Tanah Karo AKBP Eko Yulianto memimpin langsung upacara pemakaman almarhum Kompol (Purn) Narno, mantan Kasat […]

  • Pembunuhan Sadis  Lima Orang Tewas dan Satu Luka di Aceh Tenggara, Polres Buru Pelaku

    Pembunuhan Sadis Lima Orang Tewas dan Satu Luka di Aceh Tenggara, Polres Buru Pelaku

    • calendar_month Sel, 17 Jun 2025
    • account_circle online tri3news
    • visibility 150
    • 0Komentar

    ACEH TENGGARA (tri3news.com) –  Warga Desa Uning Sigugur, Kecamatan Babul Rahmah, Kabupaten Aceh Tenggara digemparkan oleh aksi pembunuhan sadis yang terjadi pada Senin (16/6/2025) sekitar pukul 13.20 WIB. Akibat peristiwa tersebut, lima orang meninggal dunia dan satu orang luka berat akibat dibacok dengan senjata tajam oleh seorang pria berinisial P (25), warga Pegunungan Kompas, Desa […]

  • Presiden Prabowo Terima Medali Kehormatan dari Komando Operasi Khusus AS di Istana Merdeka

    Presiden Prabowo Terima Medali Kehormatan dari Komando Operasi Khusus AS di Istana Merdeka

    • calendar_month Sen, 4 Agu 2025
    • account_circle online tri3news
    • visibility 268
    • 0Komentar

    JAKARTA (tri3news.com) – Presiden Prabowo Subianto menerima kunjungan Komandan Komando Operasi Khusus Amerika Serikat, Jenderal Bryan Fenton, di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (04/08/2025). Kunjungan itu merupakan penguatan hubungan Indonesia dan Amerika Serikat khususnya di bidang pertahanan. Dalam pertemuan yang berlangsung di Ruang Kerja Presiden tersebut, Presiden Prabowo didampingi oleh Menteri Luar Negeri Sugiono, Menteri Pertahanan […]

  • Trump Kenakan Tarif Impor di  ASEAN,  Laos dan Myanmar Tertinggi 40 %

    Trump Kenakan Tarif Impor di ASEAN, Laos dan Myanmar Tertinggi 40 %

    • calendar_month Jum, 18 Jul 2025
    • account_circle online tri3news
    • visibility 82
    • 0Komentar

    JAKARTA (tri3news.com) – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump kembali mengguncang perdagangan global dengan kebijakan tarif impor terbaru yang akan diberlakukan mulai 1 Agustus 2025. Sebanyak 14 negara, termasuk seluruh anggota ASEAN, masuk dalam daftar negara yang dikenai tarif tinggi untuk ekspor mereka ke pasar AS. Trump menyebut kebijakan ini sebagai bagian dari strategi “tarif […]

expand_less