Breaking News
light_mode
Beranda » Nasional » Wamenkeu : Belanja Negara Rp620,3 Triliun Per Maret 2025, Berikan Kontribusi pada Pertumbuhan Ekonomi Triwulan I/2025

Wamenkeu : Belanja Negara Rp620,3 Triliun Per Maret 2025, Berikan Kontribusi pada Pertumbuhan Ekonomi Triwulan I/2025

  • calendar_month Kam, 1 Mei 2025
  • visibility 51
  • comment 0 komentar

Jakar­ta (tri3news.com) — Real­isasi belan­ja negara hing­ga 31 Maret 2025 men­ca­pai Rp620,3 tril­i­un atau 17,1 persen dari total pagu APBN 2025 sebe­sar Rp3.621,3 tril­i­un. Angka terse­but menun­jukkan kin­er­ja belan­ja yang relatif kon­sis­ten dan mulai menun­jukkan per­cepatan, teruta­ma pada bulan Maret 2025.

Wak­il Menteri Keuan­gan (Wamenkeu) Sua­hasil Nazara men­gatakan bah­wa belan­ja pemer­in­tah pusat menyum­bang Rp413,2 tril­i­un dari total belan­ja terse­but, den­gan belan­ja Kementer­ian dan Lem­ba­ga (K/L) men­ca­pai Rp196,1 tril­i­un dan belan­ja non-KL sebe­sar Rp217,1 tril­i­un.

“Total belan­ja pemer­in­tah pusat sam­pai den­gan 31 Maret adalah Rp413,2 tril­i­un. Ini adalah 15,3 persen dari total APBN, lebih ting­gi diband­ingkan tahun 2022 dan 2023,” ujar Wamenkeu Sua­hasil dalam kon­fer­en­si pers APBN Kita di Jakar­ta pada Rabu (30/4).

Lebih lan­jut, Wamenkeu Sua­hasil men­je­laskan belan­ja K/L sebe­sar Rp196,1 tril­i­un terse­but dialokasikan untuk belan­ja pegawai sebe­sar Rp79,5 tril­i­un atau 26 persen APBN, belan­ja ban­tu­an sosial sebe­sar Rp38,9 tril­i­un atau 28,8 persen APBN, belan­ja modal sebe­sar Rp25,9 tril­i­un atau 11,1 persen APBN, dan belan­ja barang sebe­sar Rp51,8 tril­i­un atau 10,7 persen APBN.

Secara lebih rin­ci, belan­ja pegawai di antaranya digu­nakan untuk belan­ja pegawai, ter­ma­suk gaji, tun­jan­gan pro­fe­si guru, tun­jan­gan kin­er­ja, dan vakasi. Semen­tara itu, belan­ja ban­tu­an sosial dis­alurkan untuk Pro­gram Kelu­ar­ga Hara­pan (PKH) sebe­sar Rp7,3 tril­i­un, kar­tu sem­bako Rp11 tril­i­un, dan iuran peser­ta Pener­i­ma Ban­tu­an Iuran (PBI) JKN Rp11,6 tril­i­un. Pro­gram Indone­sia Pin­tar (PIP) dan KIP Kuli­ah mas­ing-mas­ing men­da­p­at Rp1,5 tril­i­un dan Rp6,7 tril­i­un. Pemer­in­tah juga menyalurkan Rp800 mil­iar untuk pelak­sanaan asis­ten­si dan reha­bil­i­tasi sosial, ser­ta ban­tu­an per­makanan bagi lan­sia, anak, penyan­dang dis­abil­i­tas, dan kor­ban ben­cana.

Di sisi lain, belan­ja modal meningkat dari hanya Rp3,1 tril­i­un hing­ga Feb­ru­ari 2025 men­ja­di Rp25,9 tril­i­un per akhir Maret 2025 yang diman­faatkan antara lain untuk per­ala­tan dan mesin Rp22,3 tril­i­un, pem­ban­gu­nan dan per­baikan jalan, iri­gasi, dan jaringan Rp2,5 tril­i­un, ser­ta per­baikan gedung dan ban­gu­nan Rp900 mil­iar. Semen­tara, belan­ja barang hing­ga akhir Maret men­ca­pai Rp51,8 tril­i­un, mel­on­jak tajam diband­ing capa­ian di dua bulan per­ta­ma di 2025 yang men­ca­pai Rp18,3 tril­i­un.

Ada­pun belan­ja non‑K/L men­ca­pai Rp217,1 tril­i­un. Dana terse­but digu­nakan untuk pem­ba­yaran pen­si­un sebe­sar Rp58,9 tril­i­un ser­ta sub­si­di ener­gi dan pupuk sebe­sar Rp32,4 tril­i­un. Sub­si­di terse­but men­cakup BBM sebanyak 2.906,7 kilo­liter, LPG 3 kg sebanyak 1,368 juta kilo­gram, listrik untuk 41,9 juta pelang­gan, ser­ta pupuk sebe­sar 1,7 juta ton.

“Kita hara­p­kan ini kemu­di­an men­cip­takan mul­ti­pli­er efect. Den­gan belan­ja yang sudah cukup besar di bulan Maret, ini mem­berikan kon­tribusi kepa­da per­tum­buhan ekono­mi kita di tri­wu­lan I/2025 yang angkanya akan kita dap­atkan dari BPS dalam sek­i­tar beber­a­pa hari ke depan,” kata Wamenkeu Sua­hasil. (dep/al/R2)

Penulis

"orang kecil belajar teknologi"

Komentar (0)

Saat ini belum ada komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi

Rekomendasi Untuk Anda

expand_less