Breaking News
light_mode
Beranda » Nasional » Timur Tengah Memanas, Israel Bombardir Pelabuhan Yaman

Timur Tengah Memanas, Israel Bombardir Pelabuhan Yaman

  • calendar_month Rab, 11 Jun 2025
  • visibility 21
  • comment 0 komentar

JAKARTA (tri3news.com) — Seran­gan udara yang dik­laim dilakukan Israel ter­hadap pelabuhan Hodei­da di Yaman pada Selasa (10/6/2025) kem­bali meningkatkan kete­gan­gan di kawasan Laut Mer­ah, sekali­gus men­gan­cam ali­ran ban­tu­an kemanu­si­aan bagi jutaan raky­at yang hidup di ten­gah kon­flik dan kela­paran.

Seran­gan ini diu­mumkan oleh kelom­pok Houthi, meskipun belum diakui secara res­mi oleh pemer­in­tah Israel. Militer Israel hing­ga kini belum mem­berikan tang­ga­pan atas lapo­ran seran­gan terse­but.

Salu­ran beri­ta satelit milik Houthi, al-Masir­ah, yang diku­tip The Asso­ci­at­ed Press, mela­porkan bah­wa seran­gan terse­but meng­han­tam der­ma­ga pelabuhan di kota Hodei­da, namun tidak mem­berikan rin­cian lebih lan­jut. Hodei­da meru­pakan pelabuhan uta­ma untuk dis­tribusi ban­tu­an makanan dan kemanu­si­aan ke wilayah-wilayah yang ter­dampak kon­flik di Yaman sejak kelom­pok Houthi mere­but ibu kota Sanaa pada 2014.

Sebelum seran­gan berlang­sung, pada Senin (9/6/2025) malam, Israel men­gelu­arkan peringatan dar­ing yang menyerukan evakuasi dari pelabuhan Ras Isa, Hodei­da, dan al-Salif. Dalam peringatan terse­but, Israel menuduh rez­im Houthi meng­gu­nakan pelabuhan-pelabuhan terse­but untuk “aktiv­i­tas teror­isme.”

Seran­gan ini ter­ja­di di ten­gah rangka­ian aksi militer dan seran­gan drone ser­ta rudal yang terus dilakukan oleh kelom­pok Houthi ter­hadap Israel dan kapal-kapal komer­sial maupun militer di kawasan Laut Mer­ah. Seran­gan-seran­gan ini dik­laim seba­gai bagian dari dukun­gan Houthi ter­hadap Hamas di Gaza dalam perang yang masih berlang­sung antara Hamas dan Israel.

Antara Novem­ber 2023 hing­ga Jan­u­ari 2025, Houthi ter­catat telah menar­get lebih dari 100 kapal dagang meng­gu­nakan rudal dan drone. Dua kapal di antaranya berhasil ditengge­lamkan dan empat pelaut dila­porkan tewas. Aksi ini menye­babkan ter­gang­gun­ya jalur perda­gan­gan strate­gis Laut Mer­ah yang biasanya dilalui oleh barang seni­lai US$1 tril­i­un seti­ap tahun.

Sete­lah itu, kelom­pok Houthi sem­pat mem­ber­lakukan gen­catan sen­ja­ta sepi­hak, namun gem­pu­ran besar-besaran dari Ameri­ka Serikat pada perten­ga­han Maret mem­bu­at mere­ka kem­bali aktif.

Pres­i­den Ameri­ka Serikat Don­ald Trump sem­pat menghen­tikan seran­gan ter­hadap Houthi men­je­lang kun­jun­gan­nya ke Timur Ten­gah, dan meny­atakan bah­wa para pem­berontak telah “meny­er­ah” ter­hadap tun­tu­tan AS.

Di ten­gah kon­disi terse­but, Menteri Per­ta­hanan AS Pete Hegseth menulis perny­ataan di plat­form X pada Selasa (10/6/2025), menye­butkan bah­wa kapal-kapal Angkatan Laut AS telah beber­a­pa kali berhasil melin­tasi Laut Mer­ah dan Selat Bab el-Man­deb tan­pa gang­guan dari Houthi.

“Tran­sit ini ter­ja­di tan­pa tan­ta­n­gan dan menun­jukkan keber­hasi­lan Operasi ROUGH RIDER ser­ta agen­da Per­dama­ian Melalui Keku­atan dari Pres­i­den,” tulis Hegseth, men­je­lang kehadi­ran­nya di Kon­gres untuk per­ta­ma kalinya sete­lah sebelum­nya mem­bagikan infor­masi militer sen­si­tif terkait kam­pa­nye militer Ameri­ka ter­hadap Houthi di grup obrolan Sig­nal. (CNBC Indone­sia)

Penulis

"orang kecil belajar teknologi"

Komentar (0)

Saat ini belum ada komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi

Rekomendasi Untuk Anda

expand_less