Seorang Oknum TNI Bunuh Istri, Diduga Cekcok Karena Judi Online
- calendar_month Rab, 23 Jul 2025
- visibility 41
- comment 0 komentar

MEDAN (tri3news.com) – Seorang oknum TNI berinisial Serma TDS tega membunuh istrinya sendiri berinisial AY dengan menggunakan sangkur di dalam rumahnya Jalan Pabrik Gula Desa Sei Semayam Kecamatan Sunggal, Deliserdang, Rabu (23/7/2025).
Informasi yang dihimpun di lokasi kejadian, yang mengetahui adanya peristiwa pembunuhan itu tak lain warga sekitar. Awalnya warga mendengar teriakan histeris yang berasal dari rumah orangtua dari Serma TD.
Dengan spontan warga langsung menuju ke arah asal teriakan tersebut dan melihat pelaku sedang duduk di dalam rumah sembari menenteng sangkur dan tangannya dipenuhi darah. Warga juga menyebutkan jika anak-anak dari korban sudah berangkat ke sekolah sebelum pembunuhan terjadi.
Kasus pembunuhan itu langsung dilaporkan ke pihak kepolisian yang langsung berkoordinasi dengan Kodam I/BB. Tak lama personel Polsek Sunggal dan anggota TNI tiba di lokasi. Jenazah korban lalu dievakuasi ke rumah sakit. Polisi juga memasang garis polisi di lokasi kejadian untuk kepentingan penyelidikan.
Kapolsek Sunggal, Kompol Bambang Gunanti Hutabarat saat dikonfirmasi lewat ponselnya membenarkan adanya oknum TNI diduga bunuh istrinya.
“Jenazah korban sudah dibawa ke RS Latersia Binjai. Untuk kronologis kejadian saya belum tahu karena anggota kita masih di TKP. Kasus ini ditangani oleh pihak Kodam I/BB. Amggot kita hanya cek TKP dan membawa korban ke rumah sakit.
Informasi lain menyebutkan oknum TNI bunuh istri pakai sangkur, berawal dari cekcok karena Judi Online
Astri sudah beberapa kali mendapat kekerasan dari suami karena cekcok akibat judi ”online”. Astri tewas di tangan suaminya setelah tiga kali ditikam dengan sangkur.
Oknum TNI dari Kodam I Bukit Barisan Sersan Mayor Tengku Dian Anugerah membunuh istrinya di rumahnya di Desa Sei Semayam, Kecamatan Sunggal, Deli Serdang, Sumatera Utara, Rabu (23/7/2025). Anggota TNI yang merupakan provost itu menikam istrinya dengan sangkur. Dian sudah beberapa kali melakukan kekerasan karena cekcok akibat judi daring.
”Korban mengalami luka di dada, kening, dan bagian kepala. Korban meninggal di jalan saat hendak dibawa ke rumah sakit,” kata Kepala Penerangan Kodam I BB Kolonel Asrul Kurniawan Harahap kepada wartawan
Asrul mengatakan, pihaknya langsung memburu Dian setelah mendapat informasi tentang pembunuhan tersebut. Dian berhasil ditangkap di Bandara Internasional Kualanamu saat hendak melarikan diri.
Asrul menyebut, kasus pembunuhan itu masih dalam penyelidikan Polisi Militer Kodam I BB. Mereka akan melakukan otopsi terhadap jenazah korban, Astri Gustina Yolanda (34).
Novi, kakak korban, mengatakan, adiknya sudah tiga bulan tidak tinggal bersama suaminya. Mereka pisah ranjang karena Astri dipukul oleh Dian. Mereka cekcok karena Astri meminta suaminya untuk berhenti bermain judi online.
”Sudah tiga bulan adik saya pergi dari rumahnya karena tidak tahan dipukul suaminya. Adik saya akhirnya tinggal di rumah ibu kami,” kata Novi.
Siska (35), tetangga korban, mengatakan, dia mendengar suara teriakan minta tolong sekitar pukul 07.30. Saat itu, dia sedang memasak di dapur. ”Saya mendengar suara histeris meminta tolong. Saya, suami, dan para tetangga langsung masuk ke halaman rumah Dian,” kata Siska.
Setelah masuk ke halaman rumah, mereka melihat Astri sudah terduduk di sebuah kursi plastik di teras rumah dengan kondisi bersimbah darah di dada dan kepala. Kondisi Astri saat itu sudah tidak sadarkan diri. ”Namun, kami tidak tahu dia sudah meninggal atau tidak,” kata Siska.
Siska menyebut, ibu pelaku, yakni Mariani, berteriak histeris di samping korban meminta tolong. Dia memaksa agar Dian segera membawa istrinya ke rumah sakit. Namun, Dian yang berada di dalam rumah tidak menggubris permintaan ibunya. ”Lalu, kami para tetangga yang berinisiatif untuk membawa Astri ke rumah sakit,” kata Siska.
Siska dibawa ke rumah sakit dengan menggunakan mobil. Dian menyebut akan ke rumah sakit menggunakan sepeda motor. Namun, suaminya tak menyusul istrinya dan mencoba melarikan diri. ”Saat tiba di Rumah Sakit Umum Latersia, Kota Binjai, dokter menyebut kalau Astri sudah meninggal,” kata Siska. (R1)
Saat ini belum ada komentar