Sempat Viral Video Pengutipan SPP, Kepala SMU Negeri 1 Kabanjahe Klarifikasi
- calendar_month Rab, 24 Sep 2025
- visibility 132
- comment 0 komentar

Oplus_0
Foto Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Kabanjahe, Eddyanto Bangun SPd, MSi
KARO (tri3news.com) – Sempat viral di media sosial hingga memantik perhatian publik. Video tersebut menampilkan pengutipan SPP sebesar Rp 100 ribu yang diminta kepada seorang siswa SMA Negeri 1 Kabanjahe Kabupaten Karo.
Video tersebut langsung memicu reaksi beragam, terutama karena dikaitkan dengan isu pungutan liar (pungli) di sekolah negeri tersebut. Namun, hal itu ditepis oleh kepala sekolah.
Eddyanto Bangun, SPd, MSi, Kepala SMA Negeri 1 Kabanjahe saat dikonfirmasi pers di ruang kerjanya, Rabu (24/09/2025) menerangkan, bahwa pungutan uang Rp 100 ribu bukan uang SPP melainkan kelebihan bayar dana PIP (Program Indonesia Pintar) yang diterima siswa tersebut dari bank BNI.
Perlu diketahui siswa tersebut didaftarkan pihak sekolah untuk mendapatkan dana PIP dari bantuan Pemerintah melalui pendaftaran Dapodik, pada tahun 2024 Siswa tersebut mendapatkan dana PIP sebesar Rp 1.800.000, saat anak tersebut mengambil uang tersebut ke bank BNI Kabanjahe pada bulan Agustus 2024, ternyata Bank BNI memberikan Rp 4.500.000.
Berselang waktu pihak Bank BNI datang ke sekolah menceritakan kejadian kelebihan bayar tersebut dan akhirnya kepala sekolah ditemani seorang guru berisinial SS memanggil siswa tersebut untuk mengklarifikasi kebenaran kelebihan bayar tersebut.
Ternyata apa yang diceritakan oleh petugas bank benar adanya, atas pengakuan siswa tersebut,dan akhirnya kepala sekolah beserta guru SS memberikan usul penyelesaian atas masalah kelebihan bayar dimaksud agar dicicil Rp.100 ribu per/bulan mengingat siswa sudah mengakui dan pihak sekolah juga tahu ekonomi siswa yang bersangkutan.
“Siswa beserta keluarganya sepakat menyelesaikan kelebihan bayar dengan sistem cicil, namun tanpa sepengetahuan pihak sekolah ternyata apa yang telah disepakati tidak terealisasikan oleh siswa tersebut menurut pengakuan pihak bank, ” ujar Kepsek
Seiring berjalannya waktu dan adanya beberapa masalah siswa tersebut mengajukan pindah Sekolah ke SMA Negeri 1 Kotarih, setelah surat pindah selesai guru BK menanyakan permasalahan kelebihan bayar sudah diselesaikan atau belum, agar segera diselesaikan untuk menjaga nama baik sekolah, saat membicarakan permasalahan tersebut tiba-tiba beberapa pria dengan suara lantang dan suara tinggi datang memvideokan dan berdebat dengan guru BP tersebut terkait permasalahan di atas.
Kepala sekolah juga menjelaskan Video tersebut bukan Video terbaru melainkan Video yang sudah lama dan diviralkan kembali. Meski demikian Kepala Sekolah tidak menutup mata terhadap dinamika yang beredar.
“Itulah inti permasalahan yang sebenarnya agar diketahui masyarakat jadi tidak benar kutipan tersebut uang SPP,” jelasnya. (R1)

 
     
         
         
         
         
         
         
         
         
         
         
     
         
         
         
         
         
        
 
                
Saat ini belum ada komentar