Rico Waas: Permasalahan Banjir di Mabar Hilir Jadi Perhatian Khusus Pemko Medan
- calendar_month Sab, 4 Okt 2025
- visibility 61
- comment 0 komentar

Wali Kota Rico Waas hadir dalam program Sapa Warga yang digelar di halaman kantor Lurah Mabar Hilir Jalan Suasa Raya, Sabtu (4/10/2025). (Foto Dok/Humas)
MEDAN (tri3news.com) – Warga Kelurahan Mabar Hilir, Kecamatan Medan Deli menyampaikan keluhan dan permasalahan mereka secara langsung kepada Wali Kota Rico Tri Putra Bayu Waas.
Semua keluhan dan permasalahan tersebut disampaikan masyarakat melalui program Sapa Warga yang digelar di halaman kantor Lurah Mabar Hilir Jalan Suasa Raya, Sabtu (4/10/2025). Mereka menyampaikan keluhan seperti banjir, drainase dan jalan rusak.
Merespon itu, Rico yang hadir didampingi segenap Pimpinan Perangkat Daerah di antaranya Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan M Sofyan, Plt Kadis SDABMBK Gibson Panjaitan, Kadis Sosial Khoiruddin Rangkuti, Kadis Kominfo Arrahmaan Pane dan Kadishub Erwin Saleh serta Kadis Lingkungan Hidup Melvi Marlabayana mengatakan permasalahan ini harus menjadi perhatian khusus Pemko Medan bagaimana penanganan yang akan dilakukan untuk mengatasinya.
“Memang sudah ada progres bagaimana masalah banjir ini ditanggulangi oleh Pemko Medan. Salah satunya bekerjasama dengan Balai Wilayah Sungai (BWS) dan juga ada pembebasan lahan. Proses ini memerlukan sedikit waktu dan koordinasi dengan berbagai pihak,” katanya.
Ahmad Husni, salah seorang masyarakat Kelurahan Mabar Hilir mengeluhkan Jalan Islamiyah kerap terjadi banjir, karena tidak adanya saluran drainase.
Menanggapi hal tersebut, Rico Waas mengungkapkan jika saluran drainase dari arah Rumah Potong Hewan (RPH) bisa ditembuskan, selanjutnya bisa dilanjutkan pembenahan drainase di jalan tersebut. Karena kalau kita benahi sekarang sementara saluran drainase belum ditembuskan maka akan tetap terjadi banjir.
“Kita bereskan dulu yang utamanya yakni penembusan saluran drainase, baru saluran drainase yang lainnya. Termasuk perbaikan jalan kita lakukan setelah drainasenya selesai,” ujarnya.
Tugino, warga lingkungan II, Mabar Hilir mengeluhkan lingkungan tempat tinggalnya menjadi langganan banjir. Hal ini dikarenakan saluran drainase yang mengarah ke Kawasan Industri Medan (KIM) volumenya kecil, sehingga tidak mampu menampung dan mengalirkan air. Selain itu Tugino juga menyampaikan permasalahan air bersih dan limbah pabrik yang menyebabkan sumur masyarakat airnya hitam.
Merespon keluhan Tugino, Rico meminta Dinas Lingkungan Hidup Kota Medan untuk melayangkan surat teguran ulang, karena ini sudah ditegur bahkan DPR RI juga telah melakukan sidak ke pabrik tersebut.
Selain permasalahan banjir, drainase dan jalan rusak, masyarakat juga menyampaikan keluhannya terkait, lampu jalan mati, pengurusan KTP dan Adminduk lainnya serta honor Bilal mayit maupun guru magrib mengaji bahkan persoalan lahan perkuburan yang sudah penuh. (R1)


Saat ini belum ada komentar