Perang Hari Ke‑7, Iran dan Israel Kembali Saling Serang
- calendar_month 14 jam yang lalu
- visibility 28
- comment 0 komentar

PERANG : Rudal Iran yang menyerang Israel terlihat di atas Ramallah, Palestina, pada Rabu malam. Perang Iran-Israel berlanjut ke hari ketujuh, Kamis (19/6/2025). Foto/Iran International.
TEHERAN (tri3news.com) - Israel dan Iran kembali saling serang pada hari Kamis (19/6/2025), hari ketujuh perang paling intens dalam sejarah permusuhan kedua negara. Perang ini dikhawatirkan akan berkepanjangan.
Militer Israel mengatakan sedang melakukan serangan baru di Teheran dan wilayah lain di Iran pada Kamis pagi. Mereka memerintahkan penduduk dua wilayah, Arak dan Khondab, untuk mengungsi.
Sementara itu, sirene serangan udara berbunyi di Israel utara, dan militer Zionis mengatakan tak lama setelah itu bahwa serangan sejumlah pesawat nirawak telah diluncurkan dari Iran. Militer Zionis mengeklaim sedang berupaya mencegatnya.
“Kami terbang di atas lokasi peluncuran dan penyimpanan rudal permukaan dan menyerang mereka yang mencoba mengaktifkan kembali lokasi yang telah diserang,” kata militer Israel, seperti dikutip AFP.
Seorang pejabat militer Israel, yang meminta untuk tidak disebutkan namanya, mengatakan bahwa Iran telah menembakkan sekitar 400 rudal balistik dan 1.000 pesawat nirawak sejak Jumat lalu. Sekitar 20 rudal telah menghantam wilayah sipil di Israel, imbuh dia.
Ketika perang udara kedua negara memanas, hampir seluruh internet Iran padam. Demikian disampaikan lembaga pengawas siber yang berkantor pusat di London, NetBlocks, di X.
Iran mengumumkan minggu lalu bahwa mereka memberlakukan pembatasan sementara pada internet, dengan Kementerian Komunikasi mengatakan pada hari Rabu bahwa pembatasan yang lebih ketat diberlakukan karena penyalahgunaan jaringan komunikasi negara untuk tujuan militer oleh Israel.
Media Iran kemudian melaporkan bahwa Israel sempat meretas siaran televisi pemerintah, menayangkan rekaman protes para perempuan dan seruan kepada orang-orang untuk turun ke jalan Banyak situs dan aplikasi di Iran juga tidak dapat diakses.
Televisi pemerintah mengimbau warga Iran pada hari Selasa untuk menghapus WhatsApp dari ponsel mereka, menuduh bahwa aplikasi pengiriman pesan tersebut mengumpulkan lokasi dan data pribadi pengguna dan mengkomunikasikannya kepada Zionis Israel.
Seorang juru bicara WhatsApp membantah tuduhan Iran. “Laporan palsu akan menjadi alasan pemblokiran layanan kami,” kata pihak WhatsApp.
Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengatakan pada hari Rabu bahwa dia sedang mempertimbangkan apakah akan bergabung dengan serangan Israel terhadap Iran. Dia juga mengeklaim bahwa Iran telah menghubungi Amerika untuk mencari negosiasi guna mengakhiri konflik. “Saya mungkin melakukannya, saya mungkin tidak melakukannya,” kata Trump kepada wartawan terkait jadi tidaknya AS bergabung dengan Israel dalam perang melawan Iran.
“Saya dapat memberi tahu Anda ini, bahwa Iran memiliki banyak masalah, dan mereka ingin bernegosiasi,” ujarnya. Trump mengatakan Iran bahkan telah menyarankan untuk mengirim pejabat ke Gedung Putih untuk melakukan pembicaraan, sebuah pernyataan yang dibantah oleh pejabat Iran. Ketika ditanya apakah sudah terlambat untuk melakukan negosiasi, Trump berkata: “Tidak ada yang terlambat.”
The Wall Street Journal melaporkan bahwa Trump telah memberi tahu para pembantunya bahwa dia telah menyetujui rencana serangan, tetapi menunda untuk melihat apakah Iran akan menghentikan program nuklirnya.
Gedung Putih mengatakan bahwa Trump akan menerima pengarahan intelijen pada hari Kamis. Sementara itu, Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio akan bertemu dengan mitranya dari Inggris untuk melakukan pembicaraan yang diharapkan akan berfokus pada konflik Iran-Israel tersebut.
Pada hari Rabu, Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei mengatakan dalam pidato yang dibacakan di televisi pemerintah: “Bangsa ini tidak akan pernah menyerah.”
“Amerika harus tahu bahwa intervensi militer apa pun niscaya akan mengakibatkan kerusakan yang tidak dapat diperbaiki,” katanya.
Trump sebelumnya mengatakan pada hari Selasa bahwa Amerika Serikat tahu di mana Khamenei berada tetapi tidak akan membunuhnya untuk saat ini.
Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi mengatakan pada hari Kamis bahwa negaranya berkomitmen pada diplomasi dan bertindak dalam pertahanan diri terhadap serangan Israel.
Jurnalis AFP melaporkan ledakan di seluruh Teheran sepanjang hari pada hari Rabu, dengan asap mengepul di beberapa bagian kota.
Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, mengatakan pada Rabu sore bahwa jet-jet tempur Zionis telah menghancurkan markas besar keamanan internal rezim Iran, yang dia sebut sebagai “lengan utama penindasan diktator Iran”. (R1)
Saat ini belum ada komentar