Kemenperin Usulkan Tambahan Anggaran Rp1,46 Triliun untuk Program Industri 2026
- calendar_month Rab, 3 Sep 2025
- visibility 35
- comment 0 komentar

JAKARTA (tri3news.com) – Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita memaparkan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Perindustrian (RKAKL) Tahun Anggaran 2026 dalam rapat kerja bersama Komisi VII DPR RI di Jakarta, Rabu (3/9).
Dalam paparannya, Agus menjelaskan bahwa pelaksanaan APBN Kemenperin tahun 2025 memiliki pagu total Rp2,54 triliun dengan nilai blokir Rp576,42 miliar. Dengan demikian, pagu efektif tahun ini hanya Rp1,96 triliun. Hingga 31 Agustus 2025, realisasi anggaran telah mencapai 58,39 persen dari pagu efektif.
“Sebagian besar kegiatan baru terealisasi pada semester II, dan saat ini mayoritas program sedang dalam tahap penyelesaian fisik. Meski terdapat keterbatasan, kami terus berupaya mengoptimalkan pelaksanaan anggaran agar mendukung pencapaian target pembangunan industri,” kata Agus.
Untuk tahun 2026, Kemenperin mendapat pagu anggaran sebesar Rp2,50 triliun atau turun 1,57 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Anggaran tersebut akan dialokasikan ke fungsi pendidikan sebesar Rp685,9 miliar guna pengembangan SDM industri, serta fungsi ekonomi Rp1,82 triliun untuk mengakselerasi pertumbuhan dan daya saing sektor industri nasional.
Program prioritas Kemenperin tahun depan mencakup penguatan industri kecil dan menengah (IKM) sebagai rantai pasok, hilirisasi sumber daya alam dan pengembangan industri prioritas, akselerasi ekspor produk dan jasa industri, serta peningkatan produktivitas melalui inovasi dan teknologi. Selain itu, terdapat agenda penguatan SDM industri melalui pendidikan dan pelatihan vokasi, percepatan industri hijau, peningkatan penggunaan produk dalam negeri dan pengembangan industri halal, hingga pengembangan kawasan industri.
Untuk mendukung pencapaian target tersebut, Kemenperin mengusulkan tambahan anggaran Rp1,46 triliun. Dengan tambahan itu, total pagu tahun 2026 akan meningkat menjadi Rp3,97 triliun. Tambahan anggaran direncanakan membiayai 222 kegiatan strategis yang berdampak langsung terhadap percepatan pembangunan sektor industri.
Sejumlah kegiatan yang akan didukung tambahan anggaran itu antara lain partisipasi Indonesia sebagai Partner Country pada Pameran Industri Internasional INNOPROM 2026 di Rusia, pengadaan peralatan laboratorium pendukung penerapan SNI wajib, serta penyediaan sarana dan prasarana pendidikan vokasi.
“Keikutsertaan Indonesia pada INNOPROM 2026 merupakan upaya strategis memperkuat hubungan industri dengan Rusia. Ini sekaligus melanjutkan kesuksesan partisipasi Indonesia sebagai partner country Hannover Messe 2023 yang menghasilkan komitmen investasi senilai Rp30 triliun dari 19 kerja sama. Nilai investasi itu mencapai lebih dari 200 kali lipat dibandingkan anggaran keikutsertaan sebesar Rp140 miliar,” ujar Agus.
Selain itu, tambahan anggaran juga diarahkan untuk mendukung program hilirisasi sumber daya alam, penguatan IKM melalui sertifikasi dan adopsi teknologi, restrukturisasi mesin dan peralatan industri, hingga penyelenggaraan pendidikan vokasi.
Di hadapan Komisi VII DPR RI, Agus menegaskan pentingnya dukungan legislatif terhadap rencana kerja Kemenperin tahun 2026.
“Kami berharap dukungan penuh dari pimpinan dan anggota dewan agar percepatan pembangunan industri nasional dapat terwujud secara optimal. Industri adalah motor penggerak ekonomi kita, dan keberlanjutannya sangat bergantung pada sinergi antara pemerintah, pelaku industri, serta dukungan DPR RI,” pungkasnya.(R3)
Saat ini belum ada komentar