Breaking News
light_mode
Beranda » Sumatera Utara » Simalungun » Bupati Simalungun Apresiasi  Peresmian Monumen Raja Sang Naualuh Damanik

Bupati Simalungun Apresiasi  Peresmian Monumen Raja Sang Naualuh Damanik

  • calendar_month Ming, 27 Apr 2025
  • visibility 48
  • comment 0 komentar

Simalun­gun - Bupati Simalun­gun, Anton Achmad Sarag­ih didampin­gi Ket­ua TP PKK  Ny Dar­mawati Anton Achmad Sarag­ih men­gapreasi peresmi­an mon­u­men Raja Sang Naualuh Damanik.

Hal itu dis­am­paikan­nya saat meng­hadiri peresmi­an Mon­u­men Raja Sang Naualuh Damanik te di Jalan Sang Naualuh, Kelu­ra­han Pahlawan, Keca­matan Siantar Timur, Kota Pematang Siantar, Sab­tu (26/4/2025).

Bupati Simalun­gun,  Anton Achmad Sarag­ih sekali­gus seba­gai tokoh masyarakat Simalun­gun dalam sambu­tan­nya men­gu­cap­kan sela­mat hari jadi Kota Pematangsiantar yang ke 154 tahun.

“Atas nama masyarakat Simalun­gun men­gu­cap­kan sela­mat hari jadi Kota Pematang Siantar yang ke 154. Semoga Kota Siantar semakin suk­ses dibawah kepemimp­inan bapak Wes­ly dan ibu Her­li­na menu­ju kota siantar yang sehat, kre­atif dan inovatif,“ucap Bupati.

Ia juga menyam­paikan apre­si­asi  kepa­da Pemko Pematangsiantar atas dedikasinya mengabadikan sosok Raja Sang Naualuh dalam ben­tuk mon­u­men.  “Seman­gat Raja Sang­nawaluh dalam melawan pen­ja­jah patut men­ja­di teladan bagi kita semua, teruta­ma dalam menguta­makan kepentin­gan rakyat,“kata Bupati.

Dalam peresmi­an terse­but,  ketu­runan Raja Sang­nawaluh, Difi Sang Nuan Damanik yang meru­pakan cic­it dari Raja Sang Naualuh mengisahkan sejarah kelu­ar­ganya.

Difi men­je­laskan bah­wa Raja Sang Naualuh memi­li­ki empat istri, den­gan per­maisuri ter­akhir boru Sarag­ih dari Sil­am­puyang, yang melahirkan Sarma­ha­ta Damanik.

Dari ketu­runan ini lahir Syah Alam Damanik, seo­rang Marsekal Muda TNI AU, yang meru­pakan ayah dari Difi.

Difi juga men­gungkap­kan bah­wa ren­cana pem­ban­gu­nan mon­u­men telah melalui per­jalanan pan­jang sejak 2011.

Pele­takan batu per­ta­ma dilakukan pada Tahun 2012, namun pem­ban­gu­nan baru tere­al­isasi pada 2024.

“Ter­i­ma kasih kepa­da semua pihak yang telah men­dukung ter­wu­jud­nya mon­u­men. Mon­u­men ini bukan sekadar ban­gu­nan fisik, melainkan sim­bol per­lawanan Raja Sang Naualuh ter­hadap penjajah,“ujar Difi.

Selan­jut­nya, Difi berharap agar para pemimpin Kota Pematangsiantar selalu menguta­makan kepentin­gan raky­at, meneladani per­juan­gan Sang Raja.

Wali Kota Pematangsiantar, Wes­ly Silalahi, dalam sambu­tan­nya menyam­paikan bah­wa, pem­ban­gu­nan mon­u­men ini meru­pakan bagian dari upaya menghidup­kan kem­bali seman­gat per­juan­gan Raja Sang Naualuh, pendiri Kota Pematangsiantar.

Sebelum­nya, pada 15 April 2025, Wes­ly bersama ahli waris Raja Sang Naualuh telah berziarah ke makam beli­au di Kabu­pat­en Bengkalis, Riau, seba­gai rangka­ian peringatan Hari Jadi ke-154 Kota Pematangsiantar.

“Pem­ban­gu­nan mon­u­men ini bertu­juan mengin­gatkan gen­erasi muda ten­tang nilai-nilai per­juan­gan Raja Sang Naualuh dalam mem­per­juangkan kemerdekaan,  yang men­ge­nakan paka­ian adat Simalun­gun lengkap den­gan Gotong,“kata Waliko­ta.

Untuk itu,  Waliko­ta men­ga­jak selu­ruh masyarakat untuk men­ja­ga mon­u­men terse­but seba­gai ben­tuk peng­hor­matan kepa­da jasa para pendiri kota. (R1)

Penulis

"orang kecil belajar teknologi"

Komentar (0)

Saat ini belum ada komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi

Rekomendasi Untuk Anda

expand_less