Bupati Canangkan Sibolangit Jadi Sentra Cabai dan Kawasan Wisata
- calendar_month Jum, 26 Sep 2025
- visibility 70
- comment 0 komentar

Bupati Deliserdang, Asri Ludin Tambunan berjalan telusuri lahan pertanian di Sibolangit, Kamis (25/9/2025).(Foto Dok/Diskominfostan Deliserdang)
DELISERDANG (tri3news.com) – Kecamatan Sibolangit yang memiliki potensi sumber daya alam (SDA) luar biasa, memiliki peluang besar untuk menjadi sentra pertanian cabai.
Maka, tak salah bila Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Deliserdang mencanangkan Kecamatan Sibolangit sebagai kawasan khusus pertanian cabai.
Program tersebut akan didukung dengan alokasi anggaran yang selaras antara pemerintah kabupaten dan desa.
“Saya minta Kadis Pertanian (Elinasari Nasution,red) untuk segera membuat roadmap agar Sibolangit benar-benar menjadi sentra cabai. Semua pihak harus bergerak bersama untuk menanam cabai secara masif di kawasan ini,” minta Bupati Deliserdang, Asri Ludin Tambunan di Pesta Budaya-buah Hari Jadi ke-245 Desa Sibolangit di Jambur Perjuangan, Sibolangit, Kamis (25/9/2025).
Pada pencanangan yang ditandai dengan penanaman bibit cabai bersama di lahan seluas 1.200 meter persegi (tiga rantai). Diperkirakan awal Januari sudah bisa panen.
“Ini tiga rantai. Di akhir tahun kita akan lihat 10 hektare di sini,” ucap Bupati.
Langkah ini juga menjadi komitmen Pemkab Deliserdang dalam memenuhi kebutuhan cabai lokal serta upaya dalam menekan inflasi yang disebabkan oleh komoditas tersebut.
Tidak hanya sektor pertanian, Bupati Deliserdang itu juga menekankan pentingnya pengembangan wisata di Sibolangit dan Biru-Biru.
Tahun 2026, Pemkab Deliserdang akan menganggarkan khusus pembangunan infrastruktur pendukung wisata di kedua kecamatan tersebut.
Menurutnya, potensi wisata alam di Sibolangit, termasuk jurang dan air terjun, perlu dikelola dengan serius agar mampu menjadi daya tarik sebagaimana destinasi internasional.
“Orang jauh-jauh ke Amerika melihat Niagara, padahal kita punya jurang dan air terjun yang tak kalah indah. Sayangnya, potensi ini belum tergarap maksimal,” sebut Bupati.
Ia juga menekankan tentang perlunya perubahan budaya masyarakat agar lebih terbuka dan ramah terhadap wisatawan, baik lokal maupun mancanegara. Praktik pungutan liar (pungli) justru membuat turis enggan kembali. Untuk itu, pengelolaan wisata diusulkan melalui Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), sehingga lebih tertib dan terorganisir.
“Kalau wisata sudah dikelola BUMDes, tidak boleh lagi ada kutipan liar di dalamnya. Polanya jangan lagi ketua yang untung duluan, tapi anggota dulu yang merasakan manfaat. Dengan begitu, usaha bisa berkembang,” jelas Bupati.
Ke depan, lanjut Bupati, Sibolangit diharapkan memiliki pusat penjualan hasil bumi khas seperti cabai, salak, durian, langsat, dan manggis yang menjadi produk kebanggaan lokal.
Bupati optimistis dalam satu-dua tahun ke depan, perubahan nyata akan terasa di Sibolangit apabila semua pihak bergerak bersama.
“Jangan sampai ada produk dari luar yang justru lebih ditonjolkan. Kita harus bangga dengan hasil daerah sendiri,” pungkas Bupati.(R1)


Saat ini belum ada komentar