Mendag Busan Lepas Ekspor Asam Amino Rp15 Miliar ke Tiongkok
- calendar_month Kam, 5 Jun 2025
- visibility 24
- comment 0 komentar

LEPAS : Menteri Perdagangan Budi Santoso melepas ekspor 128 ton produk asam amino L-Tryptophan senilai USD 900 ribu, atau setara Rp15 miliar, ke Tiongkok hari ini, Selasa, (3/6/2025)(Foto: Kemendag)
PASURUAN (tri3news.com) - Menteri Perdagangan Budi Santoso melepas ekspor 128 ton produk asam amino L‑Tryptophan senilai USD 900 ribu, atau setara Rp15 miliar, ke Tiongkok hari ini, Selasa, (3/6/2025)
Pelepasan ekspor digelar di PT Cheil Jedang Indonesia (CJI), Pasuruan, Jawa Timur. Ekspor ini merupakan bagian dari ekspor berkelanjutan produk L‑Tryptophan PT CJI ke berbagai negara sejak 2010, yang hingga tahun ini total ekspornya sudah mencapai 350 ribu ton dengan nilai sekitar Rp40 triliun.
Mendag Busan menegaskan, keberhasilan ekspor L‑Tryptophan berkontribusi besar terhadap peningkatan ekspor nonmigas Indonesia, khususnya dari sektor industri kimia berbasis bioteknologi.
“Saya mengapresiasi kepada PT Cheil Jedang Indonesia atas kontribusinya dalam ekspor nasional. Ekspor L‑Tryptophan senilai Rp15 miliar ke Tiongkok kali ini menjadi bukti nyata potensi besar Indonesia sebagai salah satu pemasok produk bioteknologi dunia,” ujar Mendag Busan dilansir dari laman kemendag.go.id.
L‑Tryptophan merupakan bahan baku berupa asam amino esensial yang digunakan industri untuk memproduksi pakan ternak seperti untuk unggas dan sapi. Produk ini berperan penting sebagai zat aditif pakan (feed additive) dalam sektor peternakan. Manfaatnya adalah membantu pembentukan protein, mengontrol tingkat stres dan agresivitas hewan ternak, meningkatkan daya tahan tubuh, serta mendorong peningkatan produksi dan kualitas daging.
Mendag Busan menyampaikan, ragam manfaat yang dihasilkan membuat produk ini sangat diminati di mancanegara “Sampai saat ini, L‑Tryptophan dari PT CJI telah diekspor ke berbagai negara dan menghasilkan total devisa sekitar USD 2,5 miliar,” tambah Mendag Busan.
Pada 2024, total ekspor L‑Tryptophan Indonesia ke dunia tercatat sebesar USD 259 juta. Dari nilai tersebut, pangsa ekspornya ke Tiongkok mencapai 61,7 persen dari total ekspor. Sementara itu, pada 2024, Indonesia menempati peringkat ke-12 sebagai negara pemasok produk L‑Tryptophan dunia. Ekspor L‑Tryptophan Indonesia tumbuh positif rata-rata sebesar 15,84 persen per tahun dalam lima tahun terakhir (2020—2024). Negara tujuan utama ekspor Indonesia untuk produk ini, yaitu Tiongkok, Vietnam, Belanda, Spanyol, dan Jerman.
Sementara itu, Direktur Administrasi PT CJI Imam Nachrowi menyatakan keberhasilan produk CJI menembus pasar ekspor ke 90 negara merupakan hasil komitmen PT CJI terhadap kualitas, kepatuhan regulasi, dan daya saing global. Ia juga mengapresiasi dukungan Kemendag dalam memperkuat posisi produk Indonesia di pasar internasional.
“Produk yang kami ekspor memenuhi standar internasional dan memiliki daya saing di pasar global. Kegiatan ini diharapkan menjadi inspirasi bagi para pelaku usaha lainnya untuk terus berinovasi pada pasar global,” ungkap Imam.
Selain melepas ekspor, Mendag Busan juga meninjau fasilitas pabrik bioteknologi PT CJI. Ia pun berdialog dengan manajemen PT CJI yang menjelaskan tentang produk inovatif unggulan CJI lainnya, yakni polihidroksi alkanoat (PHA/bioplastik), yang juga telah berhasil menembus pasar ekspor.
Lebih lanjut, Mendag Busan menambahkan PT CJI merupakan salah satu perusahaan yang telah memanfaatkan fasilitas Kemudahan Impor Tujuan Ekspor (KITE) yang bertujuan mendorong daya saing ekspor nasional. Melalui fasilitas ini, perusahaan dapat mengimpor bahan baku dari luar negeri dengan lebih efisien untuk kemudian diolah dan diekspor kembali sebagai produk bernilai tambah.
“Ini merupakan kebijakan dari pemerintah untuk mempermudah ekspor kita, terutama apabila dibutuhkan bahan-bahan bakunya dari luar negeri,” tambah Mendag Busan.
Mendag Busan didampingi Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan Fajarini Puntodewi.
Turut hadir Plt. Gubernur Jawa Timur Emil Elistianto Dardak, Bupati Pasuruan Rusdi Sutejo, Wakil Presiden Direktur PT CJI Oh Jae Woo dan Hwang in Seok, serta Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Timur Iwan.
Manfaatkan Kerja Sama Perdagangan
Mendag Busan memaparkan, Kemendag telah menjalin berbagai kerja sama perdagangan yang dapat dimanfaatkan para pelaku usaha. Perjanjian dagang tersebut merupakan instrumen strategis untuk memperluas akses pasar produk Indonesia ke berbagai negara mitra.
“Kami memiliki perjanjian dagang dengan 17 negara, dan dalam waktu dekat kita akan segera menyelesaikan Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement. Upaya ini menjadi salah satu strategi alternatif agar produk Indonesia bisa lebih mudah menembus pasar Uni Eropa,” ujar Mendag Busan.
Menurut Mendag Busan, Kemendag memiliki 46 perwakilan perdagangan yang tersebar di 33 negara. Perwakilan perdagangan ini bertugas untuk mempertemukan pelaku usaha Indonesia dengan calon pembeli melalui berbagai kegiatan promosi seperti pitching, business matching, dan saat pameran internasional.
“Kami berharap, para pelaku usaha Indonesia dapat menjalin komunikasi bisnis dan bertransaksi dengan calon pembeli internasional yang telah diidentifikasi sebelumnya oleh perwakilan dagang kami,” tambah Mendag Busan.
Pada periode Januari—Mei 2025, Kemendag telah menyelenggarakan 296 kegiatan dengan melibatkan 33 negara mitra. Kegiatan ini terdiri atas 197 sesi pitching dan 99 sesi business matching, dengan total potensi nilai transaksi mencapai USD 68,65 juta.
Saat ini belum ada komentar